REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sutradara Rako Priyanto mengapresiasi festival film pendek AMI Movie Award yang menjadi salah satu acara HUT ke-17 Fraksi PKB DPR, belum lama ini. Menurut Rako yang menjadi ketua juri, AMI Movie Award adalah gerakan sinergis antara politik dan para sineas film, terutama dari kalangan pemuda.
"Ini baik sekali, sebab ada simbiosis antara politik dan film. Bahkan, saya berani bilang parpol yang tidak melibatkan anak pasti akan menurun," katanya saat menjadi narasumber talk show bertajuk "Film, Antar Kreativitas dan Partisipasi Politik Anak Muda di Jakarta, Jumat (7/10).
Rako menyatakan, pemasaran film bertajuk politik juga terus mengalami peningkatan. Pun sebagian pangsa pasar film tersebut dalam rentang usia 17-30 tahun. "Politik kan sebenarnya sangat mengasyikan. Nah dalam film itu tinggal bagaimana mengemasnya. Seperti film tentang Ken Arok, itu kan politik yang dikemas dalam film kolosal," katanya.
Selain Rako, hadir juga artis film Erly Assy dan anggota Fraksi PKB DPR Siti Masrifah. Erly mengatakan, anak muda memang harus dikenalkan dengan politik sedari dini. "Pemilih pemula itu kan jumlah besar, harus dikenalkan politik agar tidak apatis. Anak muda memang pengen yang asyik, makanya harus menyesuaikan. Kemasannya yang menggoda," ucap pemeran Film BUI tersebut.
Sementara Siti Masrifah menjelaskan, AMI Movie Award yang merupakan akronim Abdul Muhaimin Iskandar, merupakan perhatian Fraksi PKB terhadap anak-anak muda. Dihadapan ratusan peserta yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa, ia menyampaikan peran penting anak muda.
"Ini masanya anak-anak muda. Kita ingin mendukung dan men-support berbagai kretivitas mereka. Sesuai ulang tahun ke-17 FPKB, maka segmennya lebih banyak ke anak muda," katanya.