REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Wali Kota Yogyakarta, Haryadi Suyuti, memimpin upacara bendera Hari Ulang Tahun (HUT) Kota Yogyakarta ke-260 tahun di halaman Balaikota Yogyakarta, Jumat (7/10). Saat memberikan sambutan dalam upacara tersebut orang nomor satu di Kota Yogyakarta ini berpamitan sekaligus meminta maaf kepada seluruh Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan karyawan Pemkot Yogyakarta.
Haryadi yang maju kembali sebagai calon wali kota Yogyakarta pada Pilkada 2017 mendatang akan mengakhiri masa jabatannya pada 20 Desember nanti. "Permohonan maaf ini saya sampaikan sebagai wujud kesadaran bahwa dalam setiap diri manusia ada potensi kelemahan meskipun rasanya sudah berupaya dan berusaha maksimal," ujarnya.
Diakuinya, seluruh kinerja yang dilakukan sejak menerima amanat sebagai kepala daerah lima tahun lalu selalu diniatkan untuk membangun suasana sejuk di Kota Yogyakarta guna mendukung pembangunan.
Oleh karena itu, perayaan ulang tahun Kota Yogyakarta merupakan momentum yang tepat untuk introspeksi terhadap seluruh kinerja yang sudah dilakukan bersama-sama dengan jajaran aparat pemerintah daerah dalam melayani masyarakat. "Tidak semua kegiatan membuahkan hasil yang sempurna. Oleh karena itu, saya menyampaikan permohonan maaf yang tulus," katanya.
Seusai upacara, Haryadi juga memberikan potongan tumpeng ulang tahun kepada para pejabat utama di Pemkot Yogyakarta. Potongan tumpeng pertama diserahkan Haryadi kepada Sekretaris Daerah Kota Yogya Titik Sulastri, kemudian secara berurutan ke kepada semua asisten Sekretariat Daerah Kota Yogyakarta, termasuk Asisten Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Achmad Fadli. Namun, Wakil Wali Kota Yogyakarta, Imam Priyono, tidak tampak hadir dalam upacara tersebut.
Haryadi dan Imam akan berakhir masa jabatannya pada 20 Desember mendatang. Meski masih terdapat waktu sekitar dua bulan lagi masa pemerintahannya, namun keduanya harus cuti mulai 24 Oktober karena keduanya akan mencalonkan diri sebagai wali kota Yogyakarta periode 2017-2022.
Haryadi Suyuti yang berpasangan dengan Heroe Poerwadi diusung Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Demokrat, dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sementara Imam Priyono yang berpasangan dengan Achmad Fadli didukung Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).