Kamis 06 Oct 2016 22:35 WIB

Mobilitas Masyarakat Mengubah Wajah Perikanan Dunia

Pengolahan ikan. Ilustrasi
Foto: Republika/Adhi Wicaksono
Pengolahan ikan. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Mobilitas masyarakat saat ini telah mengubah wajah perikanan dunia yang berdampak pada sektor ekologi, ekonomi, dan sosial masyarakat, kata Guru Besar University of Amsterdam, Belanda, Marteen Bavinck.

"Mobilitas masyarakat telah mengubah wajah perikanan dunia, dan masing-masing menghasilkan tiga pekerja tambahan di bidang ini," katanya dalam siaran pers Universitas Gadjah Mada (UGM) pada kuliah umum bertema "Social Science Centre for Maritime Research", di Auditorium Fakultas Geografi UGM Yogyakarta, Kamis (6/10).

Ia mengatakan, perikanan merupakan salah satu mata pencarian masyarakat sejak zaman dahulu, sebab di dunia terdapat 33 ribu spesies ikan dan sebanyak 38 juta nelayan menekuni pekerjaan ini, serta di Indonesia terdapat 2,4 nelayan.

Ia mengungkapkan, kinerja sektor perikanan saat ini dianggap kurang memadai sehingga banyak nelayan yang kemudian memutuskan meninggalkan pekerjaan ini. "Mobilitas alamiah perikanan telah terjadi, ikan bermigrasi, manusia pun begitu, mengikuti mobilitas ikan yang lebih tinggi nilainya," kata dia.

Marteen Bavinck menjelaskan, pada pertengahan abad ke-19, perikanan dunia menggunakan teknologi sederhana.

Teknologi tersebut, lanjut dia, dipergunakan masyarakat nelayan di desa-desa terpencil dan miskin, sementara pasar masih terbatas karena rendahnya keterlibatan pemerintah di sektor ini.

Selain itu, kata Marteen, muncul tren globalisasi perikanan yang ditandai dengan adanya integrasi pasar international dan meningkatnya ekspor serta kemajuan-kemajuan fasilitas pascapanen.

Akibatnya, tambah dia, sektor perikanan menjadi sektor yang sarat dengan modal tinggi sehingga tidak mengherankan bagi beberapa pihak sektor ini merupakan peluang investasi. "Di sisi lain, akibatnya sempitnya lahan bagi nelayan tradisional maka angka kemiskinan di kalangan nelayan pun meningkat. Jadi dampak mobilitas masyarakat berdampak pada meningkatnya angka kemiskinan itu sendiri," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement