REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Relawan digital Anies-Sandiaga yang tergabung dalam Anies-Sandiaga Digital Volunteer (INSIDER) mengajak masyarakat dan tim pendukung masing-masing calon peserta Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 untuk mengedepankan figur pasangan calon dan mengadu gagasan serta karya.
"Mari kita suarakan dukungan yang etis, bukan menyerang. Kita adu gagasan dari masing-masing figur pasangan calon," kata Koordinator INSIDER Anthony Leong, Kamis (6/10).
Anthony berharap tidak ada pasangan dan pendukungnya yang sengaja seakan-akan menjadi korban isu suku, agama, ras dan antargolongan (SARA) karena tidak ada kaitannya dengan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017.
Menurut Anthony substansi Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 adalah memilih pemimpin baru yang lebih baik dan mampu menyejahterakan masyarakat Jakarta.
"Rakyat sangat mendambakan demokrasi yang sejuk. Mari kita gelorakan demokrasi yang dewasa, sehat dan sejuk. Pemilihan gubernur harus kita maknai sebagai demokrasi yang berkelas dengan saling menguatkan, bukan untuk saling menghujat," tutur juru bicara Tim Kampanye Anies-Sandiaga itu.
Karena itu, Anthony menyayangkan kemunculan akun Facebook yang mengaku sebagai Anies-Sandiaga, tetapi isinya sarat mengarah pada isu SARA dan jelas-jelas mendiskreditkan Anies-Sandiaga. Menurut Anthony, akun tersebut bukanlah akun resmi pasangan Anies-Sandiaga.
"Daripada di media sosial melakukan bullying, lebih baik kita suarakan gagasan. Misalnya persoalan ekonomi di Jakarta dan solusi ke depan yang selama ini tidak disentuh oleh gubernur yang sedang menjabat," katanya.
Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 akan diikuti tiga pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Mereka adalah Basuki Tjahaja Purnama-Djarot Saiful Hidayat yang diusung PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai Hanura dan Partai Nasdem. Kemudian Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang diusung Partai Demokrat, PPP, PKB dan PAN dan Anies Baswedan-Sandiaga Uno yang diusung Partai Gerindra dan PKS