Rabu 05 Oct 2016 19:26 WIB

BMKG Sebut Jumlah Titik Panas di Sumatra Turun Drastis

Red: Nur Aini
Kebakaran hutan/ilustrasi
Foto: wikimedia
Kebakaran hutan/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan, titik panas turun secara drastis di Sumatra, terbukti hanya mendeteksi tiga titik dari sebelumnya 48 titik.

Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi mengatakan, pukul 16.00 WIB citra satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) yakni Terra dan Aqua hanya memantau tiga titik panas. "Tiga titik panas di Sumatera, tersebar pada tiga provinsi yakni Kepulauan Riau, Sumatera Selatan dan Bangka Belitung terdapat masing-masing satu titik," katanya di Pekanbaru, Rabu (5/10).

Dia mengatakan, sedangkan di Provinsi Riau sendiri, sensor modis pada pencitraan kedua satelit milik NASA tidak menemukan titik panas atau terpantau nihil baik di wilayah pesisir maupun daratan. Berbeda dengan kondisi pukul 7.00 WIB atau pagi tadi, karena satelit mendeteksi 48 titik panas berada di Sumatera dengan level of confident atau tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di atas 50 persen.

Ke-48 titik panas, 34 titik di antaranya terkosentrasi di Provinsi Sumatera Utara, lalu di Provinsi Riau terpantau sembilan titik dan Provinsi Sumatera Barat memberi sumbangan lima titik.

"Ada tiga titik dinyatakan titik api dari sembilan titik panas di Riau karena miliki level of confident lebih 70 persen yakni dua titik terpantau di Bengkalis, dan satu titik di Kampar," terang Slamet.

Tim udara Satuan Tugas Penanggulangan Kebakaran Hutan dan Lahan Provinsi Riau pada hari yang sama, kembali mendeteksi sejumlah titik api tersebar di tiga kabupaten yakni Bengkalis, Rokan Hilir dan Kampar.

"Beberapa titik api yang terpantau hari ini merupakan titik api baru seperti di Kampar dan Pulau Rupat, Bengkalis," kata anggota tim udara Satgas Karhutla Riau, Lettu Sherif Yanuardi. Di Kampar, kata Sherif, titik api mengindikasikan adanya karhutla terpantau di Desa Buluh China, Kecamatan Siak Hulu.

Berdasarkan pantauan udara tim satgas, karhutla yang terdeteksi di wilayah tersebut cukup besar, sehingga menimbulkan kabut asap tebal membumbung ke udara. Kampar merupakan wilayah berbatasan langsung dengan jantung ibu kota Provinsi Riau. Dengan adanya karhutla, maka berpotensi melumpuhkan aktifitas di Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru. "Tim kita, langsung mengerahkan satgas dengan dilengkapi satu unit helikopter jenis MI-8 untuk operasi pengeboman air," ujarnya.

Selain itu, ujarnya, titik api baru juga terpantau di Bengkalis atau tepatnya berada di Pulau Rupat. Selanjutnya, titik api di Bengkalis juga terpantau di Desa Tasik Serai, Kecamatan Pinggir. Di Rokan Hilir, titik api masih terpantau di lokasi yang sama dan pernah terbakar sepekan terakhir, yakni Rantau Bais, Kecamatan Tanah Putih. Titik api terpantau di wilayah tersebut masih cukup besar dan menimbulkan asap putih tebal ke udara. "Di Rokan Hilir kita telah kerahkan helikopter jenis Sikorsky N5193Y untuk operasi pengeboman air," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement