REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Status Gunung Iya di Kecamatan Ende Selatan, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur (NTT), dinaikan menjadi waspada akibat terjadinya peningkatan aktivitas gunung di daerah itu. Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) NTT Tini Thadeus mengatakan perubahan status itu sudah sejak sepekan lalu.
"Berubahnya status Gunung Iya ini sudah sejak 29 September lalu dan hingga kini masih dalam status waspada," katanya kepada di Kupang, Rabu (5/10).
Ia mengatakan, sesuai saran dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Geologi BPBD NTT sendiri diminta untuk mensosialisasikan adanya peningkatan status waspada tersebut kepada masyarakat. Masyarakat diminta agar tidak beraktivitas di sekitaran gunung itu.
Hal tersebut disampaikan dengan maksud agar tidak membahayakan masyarakat yang berada di bawah kaki Gunung Iya. Lebih lanjut ia mengatakan, perubahan status tersebut ditandai dengan adanya gempa-gempa kecil yang terpantau dari sesmograf yang dimiliki oleh para pemantau gunung di daerah itu.
Aktivitas kegempaan meningkat lagi hingga 17 gempa vulkanik dalam dan tujuh kali gempa tektonik lokal pada 29 September lalu. Hingga saat ini gempa kecil masih terus terjadi. "Dengan adanya peningkatan status tersebut maka kami imbau kepada masyarakat untuk sementara tidak melakukan aktivitas di sekitar Gunung Iya minimal dua kilometer jauhnya," tuturnya.
Walaupun telah ditingkatkan menjadi waspada, Tini menambahkan masyarakat diimbau juga tidak perlu panik dengan kondisi yang ada. Namun tetap berhati-hati dalam beraktivitas. Disamping mensosialisasikan BPBD juga telah menyiapkan sejumlah peralatan guna mengangtisipasi jika terjadi letusan Gunung Uya, mulai dari tenda, tikar selimut serta peralatan lain untuk menampung para pengungsi.