REPUBLIKA.CO.ID, JEMBER -- Angin kencang melanda Kecamatan Pakusari, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Selasa (4/10) sore. Akibat terjangan angin tersebut sekitar 10 rumah dan atap bangunan sekolah dasar rusak.
"Hujan lebat yang disertai angin yang cukup kencang...melanda sejumlah desa di Kecamatan Pakusari," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Jember Heru Widagdo di Kantor BPBD setempat, Selasa (4/10) malam.
Menurut dia, sebanyak 10 rumah mengalami kerusakan ringan hingga berat, kemudian atap bangunan sekolah, serta tempat pengeringan tembakau juga mengalami kerusakan akibat angin puting beliung yang melanda kawasan setempat.
"Kami masih melakukan pendataan terhadap korban angin puting beliung di beberapa desa di Kecamatan Pakusari, namun sebagian warga sudah melakukan gotong royong untuk membersihkan sejumlah pohon yang tumbang di sekitar lokasi bencana angin kencang itu," tuturnya.
Data yang dihimpun sementara BPBD Jember mencatat puting beliung merusak sejumlah rumah di dua dusun di Desa Sumberpinang yakni Dusun Bunder tercatat sebanyak satu rumah rusak ringan, dua rumah rusak sedang dan satu rumah rusak berat, sedangkan di Dusun Jedding tercatat satu rumah rusak berat.
Rumah warga di Desa Kertosari juga terjadi kerusakan akibat puting beliung yakni di Dusun Krajan tercatat sebanyak lima rumah rusak ringan, kemudian atap bangunan sekolah dasar negeri (SDN) Pakusari 2 juga rusak, dan tempat pengeringan tembakau yang tidak permanen juga rusak.
"Ada satu korban yang mengalami luka ringan akibat angin puting beliung yakni Linda yang merupakan warga Dusun Krajan, Desa Sumberpinang, Kecamatan Pakusari," katanya menambahkan.
Heru mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan tinggi selama peralihan musim dari kemarau basah ke musim hujan karena berpotensi terjadi bencana angin kencang yang bisa melanda di 31 kecamatan di Kabupaten Jember.
"Kami minta masyarakat waspada terhadap ancaman angin puting beliung yang bisa terjadi sewaktu-waktu, sehingga masyarakat yang memiliki pohon yang rawan tumbang sebaiknya dipangkas, agar tidak membahayakan pemilik rumah dan warga yang melintas di pohon rawan tumbang tersebut," ujarnya menambahkan.