Selasa 04 Oct 2016 14:50 WIB

Penanganan KDRT Terhambat Minimnya Database

kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Foto: Republika/Amin Madani
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)

REPUBLIKA.CO.ID, DUMAI -- Kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih banyak terjadi di berbagai wilayah di Tanah Air. Bahkan di sejumlah daerah, jumlah kasus KDRT mengalami tren peningkatan selama setahun terakhir.

Asisten Deputi Penghapusan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (PKDRT) Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak 

(PPPA) Usman Basuni menuturkan, kota Dumai menjadi salah satu kota dengan kasus KDRT tertinggi di Indonesia. "Sekarang hampir setiap minggu saya mendapat laporan pengaduan dari korban KDRT di Dumai," ujar Usman disela-sela peluncuran Program Sosialisasi Pencegahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga Sejak Dini di Dumai, Riau, Selasa (4/10).

Selain Dumai, menurut dia, peningkatan kasus KDRT juga terjadi di Jailolo, Kabupaten Halmahera Barat, Provinsi Maluku Utara. Untuk wilayah Sumatra, Usman menyebut angka tertinggi KDRT terjadi di Sumatra Utara dan Lampung. "Kalau di Sumatra Utara kebanyakan kasus terjadi dipicu faktor budaya," kata Usman.

Selama ini ungkap Usman, upaya penanganan KDRT yang dilakukan Kementerian PPPA belum bisa berjalan maksimal. Hal ini, kata dia, dikarenakan minimnya basis data (database) yang dimiliki oleh Kementerian PPPA mengenai kasus-kasus KDRT yang terjadi di berbagai daerah. 

"Saat ini kami bersama Badan Pusat Statistik (BPS) sedang menggelar survei nasional mengenai kekerasan terhadap perempuan dan anak sejak empat bulan terakhir," tutur Usman.

Hasil survei nasional ini, lanjut dia, rencanananya akan diluncurkan pada November 2016 oleh Presiden Joko Widodo. "Hasil survei ini nantinya akan menjadi database bagi pemerintah dalam menjalankan program yang tepat untuk penanganan dan pencegahan KDRT. Selama ini kan kami masih meraba-raba dalam menjalankan program penanganan KDRT," papar Usman.

Lebih lanjut Usman mengatakan, keberadaan database ini penting karena kasus KDRT di Indonesia mengalami tren peningkatan. Ia menyebut saat ini jumlah kasus KDRT yang menimpa kaum perempuan di Indonesia meningkat dari sebelumnya hanya dua kasus menjadi empat kasus dari 10 orang perempuan. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement