Selasa 04 Oct 2016 13:42 WIB

Gunung Rinjani Siap Terapkan Online Booking dan CCTV

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Winda Destiana Putri
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok.    (Republika/ Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/ Wihdan
Menikmati matahari terbit di Gunung Rinjani dari Bukit Pergasingan, Sembalun, Lombok. (Republika/ Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) akan membangun dan menggunakan sistem digital dalam mengawasi serta melayani wisatawan. Program ini diharapkan mampu terealisasi pada 2017 mendatang.

Kepala Bagian Tata Usaha Balai TNGR Mustafa Imran Lubis mengatakan, hal ini sudah disampaikan Kepala Balai TNGR dalam presentasinya di Cina beberapa waktu lalu tentang safety tracking management. Terobosan anyar juga akan dilakukan Balai TNGR dengan menyediakan layanan online booking bagi wisatawan yang hendak berkunjung.

"Kita akan melakukan pembatasan pengunjung, dengan online booking akan mengontrol kalau sudah melebihi kuota," katanya di Media Center Pemprov NTB, Kota Mataram, NTB, Selasa (4/10).

Ia mengungkapkan, terobosan ini telah dilakukan melalui proses kajian antara daya tampung dan daya dukung di kawasan TNGR tersebut. Imran memaparkan, pemanfaatan teknologi seperti ini sangat berguna bagi ketepatan data soal jumlah wisatawan yang berkunjung. Ia melanjutkan, jumlah kunjungan saat ini kerap simpang siur lantaran masih banyaknya wisatawan yang masih memanfaatkan jalur tidak resmi.

Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah pengunjung TNGR selama periode April hingga saat ini, sebanyak 87.645 wisatawan yang terdiri atas 29,458 wisman, dan 58,187 wisman. Angka ini meningkat dari kunjungan pada 2015 yang sebanyak 71 ribu kunjungan.

Demikian dengan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) juga mengalami peningkatan menjadi Rp 4,8 miliar hingga 30 September 2016, dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 4,4 miliar, dengan catatan harga tiket masuk sebesar Rp 150 ribu untuk wisman dan Rp 5 ribu untuk wisnus.

"Karcis masuk kita setor ke kas Kemenkeu," paparnya.

Selain itu, Balai TNGR, ia katakan, juga menyiapkan CCTV yang akan memonitor sekitar 70 persen area TNGR. "Saat ini sudah kita mulai, kerja sama dengan Balai Wisata Sungai Wilayah Nusa Tenggara I. Bisa memantau secara real time. Kita sudah bangun satu tower di Segara Anak," katanya menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement