REPUBLIKA.CO.ID, SITUBONDO -- Sebanyak 607 kepala keluarga (KK) di dua dusun, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur mengalami krisis air bersih sejak satu bulan terakhir. Mereka berharap bantuan pengiriman air dari pemerintah daerah.
"Ratusan kepala keluarga yang mengalami kekeringan dan kekurangan air bersih adalah di Desa Semambung, Kecamatan Jatibanteng, yakni di Dusun Gebang Utara dan Dusun Gebang Selatan," ujar Kepala Desa Semambung Saifuddin di Situbondo, Selasa (4/10).
Ia menyebutkan, dari 607 KK yang kekurangan air bersih itu diantaranya, berada di Dusun Gebang Utara sebanyak 332 KK dan Dusun Gebang Selatan sebanyak 275 KK. Sejak memasuki musim kemarau, sejumlah sumber mata air di desa yang berada di sekitar Lereng Gunung Argopuro, itu mengalami kekeringan hingga menyebabkan ratusan kepala keluarga di dua dusun tersebut kekurangan air bersih.
"Bahkan di dua dusun tersebut antarwarga rela utang air satu hingga dua jerigen. Yang artinya bila warga lain yang tidak kebagian mengambil air di sumber mata air mereka saling meminjam," katanya.
Untuk menuju sumber mata air yang masih hidup, warga harus berjalan kaki atau naik kendaran sepeda motor yang jaraknya cukup jauh dengan melalui jalan yang cukup curam dan berbahaya. "Di sumber mata air yang berada di bawah pohon beringin itu selalu ramai warga, dan untuk bisa mendapatkan air bersih mereka juga harus antre hingga berjam-jam," ucapnya.
Saifuddin berharap pada pemerintah daerah setempat untuk segera mengirimkan bantuan air bersih kepada ratusan kepala keluarga di desanya untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari. Sumber mata air satu-satunya yang masih hidup saat ini airnya sudah mulai mengecil.
Sementara itu, Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan (Kabid PK) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Situbondo, Gatot Trikorawan mengatakan, sampai saat mereka masih belum mendapatkan laporan dari Desa Semambung yang mengalami kekurangan air bersih tersebut. Sesuai prosedur, harus ada surat permintaan bantuan pengiriman air dari desa itu.
"Setelah itu pastinya kami akan mendistribusikan air bersih ke Desa Semambung, karena jika tidak ada surat pemberitahuan atau pengajuan, kami tidak bisa mengirim air kesana," ujarnya.
Dari catatan BPBD Situbondo, pada musim kemarau tahun ini petugas telah mendistribusikan air bersih ke 9 kecamatan dengan 19 titik sesuai permintaan bantuan pengiriman air bagi desa yang mengalami kekeringan. Meski begitu, wilayah yang kekeringan tahun ini berkurang dibandingkan tahun lalu. "Mungkin karena tahun ini musim kemarau yang basah atau sering terjadi hujan meskipun memasuki musim kemarau," katanya.