REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Calon Gubernur Anies Baswedan mengatakan, media sosial akan berperan penting dalam Pilkada DKI Jakarta. Ia juga melihat potensi banyaknya buzzer yang terlibat di dalamnya. Ia meyakini jika ada buzzer-buzzer yang berperilaku negatif dengan memojokkan para lawannya justru tidak akan berdampak positif terhadap timnya.
"Jadi kita akan dorong selalu postif dan masyarakat bisa menilai dengan objektif," kata Anies, Rabu (28/9) malam.
Anies berjanji tidak akan terpengaruh kabar negatif dari media sosial yang memojokkannya. Bahkan ia yakin jika terus mengirim pesan yang positif dan konstruktif maka akan membuat suasana pilkada menjadi baik.
"Tanggung jawab kita di situ. Di seluruh dunia sekarang ini, fenomena ekstrem di medsos sangat kuat, medsos dijadikan ajang untuk saling menyudutkan, tapi akhirnya pemilih akan memilih berdasarkan kinerja, gagasan, rencana. Jadi siapa yang menurut pemilih paling pas akan muncul sebagai yang terpilih," kata Anies.
Anies ingin menunjukkan kampanye positif dalam memenangkan persaingan pemilihan kepala daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Pemilih Jakarta, lanjutnya, sudah sangat cerdas sehingga bisa membandingkan mana yang baik dan tidak baik.
"Justru kita ingin menunjukkan bahwa pilkada adalah festival gagasan, festival karya untuk menunjukkan ide, rencana, serta karya-karya yang ada. Para pemilih bukan hanya (melihat) calonnya, tapi mereka bisa membayangkan nuansa Ibu Kota seperti apa yang ingin dilihat lima tahun ke depan," kata Anies yang diusung oleh Partai Gerindra dan PKS ini.