Kamis 29 Sep 2016 05:53 WIB

BPJS Tenaga Kerja Gandeng Cambridge Tingkatkan Kompetensi SDM

Universitas Cambridge
Foto: planetware.com
Universitas Cambridge

REPUBLIKA.CO.ID, CAMBRIDGE -- BPJS Ketenagakerjaan (BPJSTK) menjalin kerjasama dengan University of Cambridge, Inggris, dalam hal pelaksanaan Future Leaders Development Program (FLDP) dan program riset serta program pendidikan setaraf MBA ataupun short course. Direktur Umum dan SDM, Naufal Mahfudz, di sela-sela kegiatan penandatanganan Nota Kesepahaman dengan Deputy CEO dari Cambridge Judge Business School (CJBS) Kishore Sengupta mengatakan pentingnya peningkatan kompetensi SDM untuk mendukung pencapaian kinerja organisasi.

“SDM merupakan aset penentu bagi organisasi dalam kegiatan operasional dan mencapai keberhasilan organisasi," ungkap Naufal.

BPJSTK, kata Naufal akan mengirimkan karyawan terbaik yang kami miliki untuk menempuh pendidikan di Cambridge, Inggris, untuk menciptakan generasi pemimpin berskala global. Program FLDP ini dilakukan untuk  memperkuat kapasitas dan kapabilitas organisasi dan SDM dalam menghadapi perubahan dan tantangan ke depan dan untuk mempersiapkan kader-kadernya agar ikut serta dalam kepemimpinan kelembagaan dan korporasi tingkat nasional hingga global.

Pelaksanaan FLDP ini juga akan didukung oleh corporate university yang diadopsi melalui Institut BPJS Ketenagakerjaan yang dapat dijadikan strategic engine dalam memberikan edukasi dan pengembangan SDM yang dimiliki dengan enam pembidangan akademis yang sudah dimiliki, dimana salah satunya adalah bidang Leadership and Human Capital Academy.

Selain kerjasama dengan University of Cambridge, BPJSTK juga telah menginisiasi kemungkinan kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) dalam bidang ilmu Sosial dan dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dalam bidang Aktuaria untuk mengembangkan riset-riset Jaminan Sosial Ketenagakerjaan. Diharapkan dari kerjasama-kerjasama ini akan mampu mendukung peningkatan kepesertaan dan peningkatan kualitas layanan BPJSTK.

Naufal menjelaskan bahwa kebutuhan akan SDM yang kompeten dalam bidang riset tentang Jaminan Sosial Ketenagakerjaan dan demografi masih belum memadai, maka dari itu, kehadiran Institut BPJS Ketenagakerjaan menjadi sebuah kebutuhan yang mendesak.

“Peningkatan kualitas dan kompetensi SDM nantinya akan berujung pada optimalisasi kinerja BPJSTK dalam memberikan layanan dan perlindungan menyeluruh bagi seluruh pekerja di Indonesia," kata Naufal.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement