Kamis 29 Sep 2016 05:30 WIB

Desa di Papua tak Lagi Terisolasi dengan Sistem Online

Pemandangan Danau Sentani.
Foto: Antara
Pemandangan Danau Sentani.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Danau Sentani di Papua menjadi lokasi digelarnya festifal Desa Teknologi Informasi dan Komunikasi (Destika) ke-4 tahun 2016. Acara ini berlangsung meriah, terutama dengan hadirnya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo yang secara khusus mendorong terbangunnya desa online.

“Sistem informasi desa yang tersambung secara online akan sangat membantu, terutama dalam membuka keterisolasian desa. Misalnya karena keterbatasan infrastruktur, desa kesulitan membuat laporan dana desa. Maka sistem informasi yang online akan memudahkan ini,” ujar Mendes Eko saat membuka festifal.

Mendes Eko menegaskan, pemerintahan Jokowi menjalankan komitmen membangun Indonesia dari pinggiran dan desa-desa. Diantaranya dengan menyalurkan dana desa yang meningkat dari tahun ke tahun. Pada 2015 jumlah dana desa sekitar Rp 22,7 triliun lalu naik menjadi Rp 46,8 triliun tahun 2016. Adapun tahun 2017 akan dinaikkan lagi menjadi Rp 70 triliun, lanjut ke 2018 melonjak signifikan menjadi Rp 103 triliun, hingga tahun 2019 menjadi Rp111 triliun.

“Dana ini akan dibagi untuk 74.754 desa tahun ini, sedangkan tahun depan jumlah desa bertambah menjadi 74.954 desa. Jadi tahun ini rata-rata dana desa saja Rp600-700 juta per desa, belum lagi dari ADD yang bersumber kabupaten serta bantuan dari provinsi sehingga setiap desa rata-rata sudah lebih dari Rp 1 miliar,” kata Mendes Eko.

Eko mengakui penyaluran Dana Desa masih ada kendala terutama karena keterbatasan infrastruktur desa dan kapasita masyarakat. Namun dengan adanya teknologi informasi dan komunikasi yang masuk ke desa, maka ini semoga bisa teratasi.

Banyak masukan adanya komplain masyarakat desa, yang justru tersampaikan dengan masuknya teknologi informasi. Masalah pun bisa lebih mudah teratasi.

"Misalnya kejadian ada wabah belalang yang menjadi hama pertanian di Kalimantan. Kemudian diposting warga kepada saya melalui media, lalu saya teruskan ke Menteri Pertanian. Datri sini langsung diterjunkan tim dari pusat untuk mengatasi hama. Terlihat di sini peran teknologi informasi,” lanjutnya.

Gubernur Papua Lucas Enembe menyampaikan festival ini menjadi sebuah pembuka jalan untuk mengajak pihak swasta mendapatkan akses informasi desa yang lebih lengkap. Dalam festifal ini ada pameran, workshop, sarasehan, dan pameran budaya rakyat.

"Dari kegiatan inilah Kampung Bersuara untuk Indonesia," tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement