REPUBLIKA.CO.ID, BALEENDAH -- Sebagian warga di Kampung Cieunteung, Kelurahan Baleendah, Kabupaten Bandung masih bertahan di tempat pengungsian GOR Baleendah. Rumah mereka hingga kini masih terendam apalagi potensi banjir masih terus mengancam.
Dalika (37), warga kampung Cieunteung mengaku sudah satu minggu berada di tempat pengungsian GOR Baleendah. Dirinya lebih memilih berada di tempat pengungsian sebab di lokasi tempat tinggalnya sudah tidak bisa ditinggali lagi.
"Saya sudah ada seminggu disini, ketinggian air di rumah sampai pinggang orang dewasa. Sungai Citarum sendiri masih berpotensi banjir dengan kondisi cuaca sekarang," ujarnya kepada Republika.co.id, Rabu (28/9).
Ia menuturkan, tinggal di Kampung Cieunteung bersama ibu serta ketiga anaknya. Lokasi tempat tinggal yang masih tergenang air menyebabkan anggota keluarga kesulitan untuk bekerja. Disamping, dirinya mengaku tidak mempunyai perahu untuk melihat kondisi rumahnya.
Menurutnya, selama di pengungsian kebutuhan logistik relatif terpenuhi termasuk lokasi tempat pengungsian yang terbilang lumayan baik dan kondisi kesehatan yang relatif baik. Meski, dirinya mengaku kerap kali bosan dan ingin pulang ke rumahnya yang kini terkena Banjir.
"Kita memilih mengungsi sebab anak pertama sudah bekerja dan saya suruh ngontrak. Sedang anak kedua dipindah ke mertuanya di Banjaran sebab dia tengah hamil dua bulan," katanya.
Ia mengatakan saat ini rumahnya yang berada di Kampung Cieunteung akan dibebaskan oleh Pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada kejelasan dari pemerintah termasuk menyangkut harga lahan.