Rabu 28 Sep 2016 13:47 WIB

600 Ribu Warga Aleppo Terancam Jadi Korban Genosida

Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.
Foto: REUTERS/Abdalrhman Ismail
Seorang anak menyaksikan bangunan bekas pengeboman di Aleppo, Suriah.

REPUBLIKA.CO.ID, ALEPPO -- Juru bicara Komite Negosiasi Tinggi Suriah, Riyad Nassan Agha mengatakan, lebih dari 600 ribu warga Suriah di Aleppo menghadapi ancaman genosida.

Menurut Agha, sekitar dua juga warga orang juga hidup tanpa akses cukup untuk memenuhi kebutuhan air setelah bombardir pesawat dan jet tempur Rusia.

Pernyataan Agha kepada saluran TV Al Hadath itu disampaikan setelah Organisasi Kesehatan Dunia  (WHO) dan Komite Palang Merah Internasional meminta agar puluhan warga sakit dan terluka dievakuasi dari Aleppo.

Pasukan Pemerintah Suriah meluncurkan serangan darat di beberapa sektor di wilayah timur Aleppo, Selasa (27/9). Serangan yang menargetkan kelompok oposisi di negara itu merupakan yang terbesar setelah kesepakatan gencatan senjata, ditengahi oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia runtuh.

Baca juga, Surat Dokter Aleppo ke Obama yang Menyentuh Hati.

AS mengatakan, serangan baru ini membuktikan Presiden Suriah Bashar Al Assad dan sekutunya, Rusia telah menghancurkan upaya perdamaian internasional. Dalam satu pekan belakangan, gencatan senjata dilakukan untuk mengakhiri konflik selama enam tahun di negara itu.

Menurut AS, Pemerintah Suriah dan Rusia sedang melakukan kejahatan perang dengan menyerang warga sipil. Selain itu, bantuan kemanusiaan kepada mereka yang berada di wilayah pertempuran juga sulit disalurkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement