Rabu 28 Sep 2016 07:30 WIB

Jagung Bertongkol 2 Andalan di Gelaran Inovasi Teknologi Lahan Kering

Jagung bertongkol dua.
Foto: Balitbangtan
Jagung bertongkol dua.

REPUBLIKA.CO.ID, BOYOLALI -- Sekretaris Badan Litbang Pertanian Prama Yufdy meninjau jagung bertongkol 2 yang sedang ditanam di areal 'Gelar Inovasi Teknologi Lahan Kering', Selasa (27/9).

Varietas jangung ini ditanam dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS). Penanaman ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi petani di Indonesia dalam menerapkan teknologi khususnya untuk lahan kering.

Beberapa teknologi yang diterapkan diantaranya membuat embung untuk mengantisipasi kekeringan dan menyalurkannya dengan irigasi tetes (sistem drip) atau sprinkle ke areal pertanaman sayuran. Demikian pula dengan pemilihan varietas komoditas yang ditanam, perlu memanfaatkan varietas unggul untuk memperoleh hasil yang optimal. Diantaranya adalah jagung bertongkol 2.  

Selain meninjau lokasi Geltek lahan kering, dia juga meninjau areal pertanaman varietas unggul padi dengan teknologi jajar legowo (Jarwo) super. Prama Yufdy mengatakan agar areal Jarwo super ini terus dimanfaatkan sebagai wilayah pembelajaran petani di sekitar. "Bagaimana hasil yang diperoleh jika memanfaatkan teknologi itulah yang harus diadopsi oleh petani," kata dia.

Kepala Balai Pesar Penelitian Tanaman Padi Ismail Wahab menambahkan pendampingan dari penyuluh juga menjadi penentu keberhasilan adopsi teknologi. Lahan sawah irigasi menjadi optimal hasilnya apabila diikuti dengan 5 teknologi tambahan yang diterapkan pada Jarwo super. Lima teknologi pendukung Jarwo super yaitu penggunaan varietas unggul padi,  biodekomposer, pupuk hayati, menerapkan cara tanam jajar legowo 2:1, dan memanfaatkan alat dan mesin pertanian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement