REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Aksi Cepat Tanggap (ACT) dan Ikatan Manager Artis Indonesia (Imarindo) menggalang dana untuk korban banjir Garut. Selain itu, sejumlah artis turut melelang barang-barang mereka secara suka rela untuk disumbangkan.
Senior Vice President ACT, Imam Akbari, mengatakan sumbangan apa pun memang sangat dibutuhkan bagi korban bencana alam. Namun, ia mengingatkan kalau sebaiknya sumbangan yang diberikan merupakan barang-barang terbaik, bukan barang bekas.
"Sebaiknya berikan bantuan yang terbaik, jangan melulu makanan seperti mie instan atau pakaian bekas," kata Imam, Senin (26/9).
Mie instan, Imam mengatakan bagi orang yang tidak sedang mengalami bancana saja, bukanlah makanan yang sehat. Maka itu, sebaiknya makanan yang disumbangkan kepada korban bencana alam tidak sekadar yang mudah, tapi yang terbaik.
Selain itu, ia mengambil contoh lain seperti sumbangan berupa pakaian, akan lebih baik merupakan pakaian terbaik dan bukan pakaian bekas. Terlebih, pakaian yang akan disumbangkan seharusnya memang sangat layak digunakan, dan bisa diukur dari diri sendiri.
Terkait bencana banjir di Garut, ia mengungkapkan data korban jiwa yang didapatkan ACT sebanyak 34 orang, sedangkan 19 orang lain masih belum ditemukan. Sementara, cukup banyak masyarakat Garut yang mengalami luka-luka, dan memaksa 6.000 warga untuk mengungsi.