Senin 26 Sep 2016 21:50 WIB

Energi Terbarukan Dapat Tingkatan Produktivitas Pertanian

Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Seorang petani menyiram lahan pertaniannya. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peneliti Pusat Penelitian dan Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan LPPM Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Jawa Tengah, Ropiudin, S.TP., M.Si mengatakan energi terbarukan dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

"Efisiensi energi dan juga energi terbarukan dapat meningkatkan produktivitas pertanian di Indonesia," kata Ropiudin, S.TP., M.Si yang juga Dosen Jurusan Teknologi Pertanian Unsoed di Purwokerto, Senin (26/9).

Dia menjelaskan ladang-ladang pertanian yang di dalamnya mencakup sektor peternakan memakai energi untuk irigasi, memanen hasil pertanian, kebutuhan kandang, pengawetan dan penyimpanan pangan.

Setelah masa panen, energi dibutuhkan untuk pengolahan pascapanen, pengemasan, penyimpanan, transportasi dan konsumsi hasil pertanian. "Jika industri pertanian ingin menjadi industri yang ramah alam, tidak ada pilihan lain selain menggunakan energi secara lebih bijaksana," katanya.

Hal ini, kata dia, bisa dilakukan dengan beralih ke alat-alat yang hemat energi, melakukan pemupukan dan pengolahan lahan secara lebih efektif serta memilih tanaman dan ternak yang tidak banyak membutuhkan energi dan perawatan.

Sementara itu, dia menambahkan, potensi produksi dan pemakaian energi terbarukan juga bisa dilakukan yaitu dengan memanfaatkan surya, angin, biogas, energi mikro hidro dan briket biomassa yang tersedia di wilayah perdesaan. "Sumber energi ini yang dapat membantu pengembangan petani miskin, serta meningkatkan hasil pertanian dan kesejahteraan petani," katanya.

Contohnya, kata dia, limbah di pabrik gula bisa digunakan untuk menghasilkan energi panas tambahan. Sementara limbah basah seperti kotoran ternak, buah dan kulit tanaman yang tidak terpakai atau bubur dari sisa produksi bisa digunakan untuk produksi biogas.

"Sistem pengolahan limbah menjadi biogas jumlahnya kini telah mencapai jutaan unit di seluruh dunia. Pabrik biogas ini tidak hanya dipakai di lahan pertanian namun juga untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga," katanya.

Dia juga mengatakan, akses ke energi bersih dan modern penting terutama bagi jutaan orang yang masih menggunakan sumber energi tradisional seperti kayu bakar untuk memasak dan memanaskan ruangan.

"Dengan melakukan efisiensi energi dan menerapkan energi terbarukan, maka produktivitas pertanian bisa ditingkatkan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement