Senin 26 Sep 2016 11:43 WIB

Satelit Deteksi 12 Titik Panas di Sumatra

Titik panas kebakaran lahan di Sumatra.
Foto: ANTARA
Titik panas kebakaran lahan di Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Satelit milik Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) mendeteksi 12 titik panas berada di Sumatra dengan tingkat kepercayaan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di atas 50 persen. Kepala Seksi Data dan Informasi BMKG Stasiun Pekanbaru, Slamet Riyadi berujar, jumlah titik panas tersebut tergolong fluktuatif di awal pekan ini karena cuma tersebar di dua provinsi.

"Pagi ini, terpantau satelit 12 titik panas di Sumatra dengan wilayah penyebaran berada di Aceh 10 titik dan Sumatra Utara dua titik. Sedangkan di Riau, tidak terdeteksi atau nihil," ucap dia, Senin (26/9).

Jumlah titik panas tersebut berdasarkan rilis oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) dari pantauan sensor modis pada citra satelit milik NASA yakni Aqua dan Terra. Ia berkata tidak ditemukan titik panas di Riau karena provinsi itu telah memasuki musim hujan periode kedua tahun ini, setelah melewati masa peralihan atau pancaroba dari musim kemarau.

Tim Udara Satuan Tugas (Satgas) Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) Provinsi Riau kemarin dilaporkan mengaku, telah menyebar 59,64 ton garam untuk modifikasi cuaca supaya terjadi hujan buatan sebagai tindakan pencegahan.

"Total garam disebar hingga hari ini, berjumlah 59,64 ton garam. Sementara tersisa 15,48 ton garam lagi," kata anggota tim udara Satgas siaga darurat Karhutla Riau, Mayor Ferry Duwantoro.

Pemerintah Provinsi Riau telah memperpanjang status siaga darurat kebakaran lahan dan hutan yang berlaku selama enam bulan atau terhitung mulai awal Juni hingga 30 November 2016. Satgas Karhutla Provinsi Riau telah dilengkapi enam unit helikopter dan dua unit pesawat untuk melakukan operasi pencegahan dan penanggulangan seperti melakukan pengeboman air dari udara.

Data terakhir dirilis Satgas menyebut, karhutla di daerah tersebut hampir terjadi secara merata baik di wilayah pesisir maupun daratan. Tercatat tahun 2016 dari Januari hingga kini, karhutla telah menghanguskan sekitar 3.743 hektare dan menetapkan 93 orang tersangka perorangan, termasuk dua korporasi yakni PT WSSI dan PT SSP.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement