Ahad 25 Sep 2016 13:13 WIB

33 Korban Tewas Banjir Bandang Garut Ditemukan

Rep: Fuji E Permana/ Red: Nur Aini
Warga berjalan seusai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Mukmin yang berada di lokasi bencana banjir bandang aliran Sungai Cimanuk, Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Warga berjalan seusai melaksanakan Salat Jumat di Masjid Al Mukmin yang berada di lokasi bencana banjir bandang aliran Sungai Cimanuk, Kampung Cimacan, Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (23/9).

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Hingga hari kelima tanggap darurat bencana banjir bandang di Kabupaten Garut, Posko Penanggulan Bencana setempat masih fokus pada pencarian korban. Hingga Ahad (25/9) siang sudah ditemukan 33 jenazah korban banjir bandang.

Komandan Kodim (Dandim) 0611 Garut sekaligus Komandan Posko Penanggulangan Bencana Garut, Letkol Arm Setyo Hani Susanto mengatakan, tim gabungan dari sejumlah instansi dan sukarelawan disebar di beberapa titik untuk melakukan pencarian. Pencarian terus dilakukan karena masih ada 20 orang yang dilaporkan hilang.

"Tanggap darurat hari kelima masih proritaskan pencarian korban yang hilang," kata Letkol Arm Setyo kepada Republika.co.id, Ahad (25/9).

Ia menjelaskan, berdasarkan data terakhir yang dihimpun Posko Penanggulangan Bencana Garut, sudah ditemukan 33 orang korban banjir dalam keadaan meninggal. Tapi, dua korban di antaranya masih diidentifikasi identitasnya.

Ia berharap proses pencarian dapat segera berhasil menemukan warga yang dilaporkan hilang pascabencana. Letkol Arm Setyo mengatakan selain fokus pada pencarian korban hilang, anggotanya diperintahkan membantu membersihkan tempat yang penuh puing-puing bangunan rumah.

"Daerah mana saja yang banyak puingnya maka akan saya kerahkan banyak petugas untuk membersihkannya, termasuk kendaraan angkutannya," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement