REPUBLIKA.CO.ID, PURBALINGGA -– Bupati Purbalingga, Tasdi dan Wakil Bupati Dyah Hayuning Pratiwi, tidak hanya menyambut kepulangan jemaah haji asal daerahnya di pendopo Purbalingga saja. Seperti saat keberangkatan, Bupati dan Wakil Bupati menyempatkan diri untuk menjemput langsung di Bandara Adisumarmo Solo.
Untuk itu, Wakil Kepala Bidang Penerimaan dan Pemberangkatan Haji Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Debarkasi Solo, Sabitul Wafa, mengaku sangat menghargai sikap Bupati dan Wakil Bupati Purbalingga.
''Selama ini, baru jemaah haji asal Purbalingga yang pada saat pemberangkatan dan kepulangannya daru Tanah Suci dihadiri kepala daerah dan wakilnya,'' jelasnya, saat menyerahkan kembali jamaah haji asal Purbalingga pad Bupati Tasdi, di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Kamis (22/9) malam.
Dalam penyambutan kepulangan jemaah haji asal Purbalingga ini, Bupati Tasdi yang datang bersama istri, Erni Widyawati Tasdi, didampingi sejumlah anggota DPRD Purbalingga, pejabat Kementerian Agama dan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait.
Pada kesempatan itu, Bupati Tasdi mengatakan, para jamaah haji adalah aset Purbalingga yang dianggap sudah memiliki ilmu agama yang cukup. Dia berharap, para jemaah bisa bersama-sama pemerintah mewujudkan visi dan misi Bupati untuk mewujudkan masyarakat Purbalingga yang berakhlak mulia.
''Sekarang saya yang jemput, nanti saat kepulangan jemaah Purbalingga yang tergabung dalam Kloter 53, yang jemput Bu Tiwi (Wabup Dyah Hayuning Pratiwi),'' jelasnya.
Jamaah haji Purbalingga mendarat di Bandara Adi Sumarmo Solo pukul 21.15, dan langsung masuk ke Asrama Haji Bonohudan. Kedatangan mereka langsung disambut oleh Bupati Tasdi dan para pejabat daerah. Setelah transit sejenak, para jemaah langsung pulang dan tiba di Purbalingga, Jumat (23/9) pukul 04.10 WIB.
Ketua Tim Kesehatan Haji (TKHI) Purbalingga dr Gunawan Santoso, jemaah haji asal Purbalingga yang tiba di Tanah Air, Kamis (22/9) malam, tergabung dalam kloter 12. Saat keberangkatan, jumlah jemaah seluruhnya ada 353 orang. Namun yang bisa pulang, hanya 351 orang. ''Hal ini karena ada satu jemaah yang meninggal dunia dan satu jamaah lainnya masih sakit dan dirawat di RS Al-Noor, Makkah,'' katanya
Menurutnya, satu jemaah haji yang meninggal atas nama Haryani (62), warga RT 4 RW 4 Kelurahan Bojong, Kecamatan Purbalingga. ''Almarhumah sempat dirawat di KKHI (Klinik Kesehatan Haji Indonesia) selama empat hari karena pneumonia atau infeksi paru-paru. Almathumah sempat ikut wukuf, namun saat ibadah di Armina kondisinya makin memburuk hingga kemudian meninggal,'' jelasnya.
Semenetara jemaah yang sakit dan belum bisa pulang bersama rombonga, adalah atas nama Imam Mursik, warga Desa Penaruban, Kecamatan Kaligondang. Saat ini, yang bersangkutan masih dirawat di Rumah Sakit Al-Noor, Makkah karena sakit stroke dan pneumonia.
Selai itu, saat rombongan jemaah tiba di Donohudan, ada satu jamaah lagi, Mochammad Tauhid, warga Desa Kembaran Wetan, Kecamatan Kaligondang, yang langsung dirujuk ke RS dr Moewardi Solo karena mengalami demam tinggi.
Kasi Penyelenggara Ibadah Haji Dan Umroh Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Purbalingga Abdillah mengatakan, jamaah haji asal Purbalingga terbagi dalam dalam dua rombongan. Rombongan pertama masuk dalam Kloter 12, sedangkan rombongan kedua yang berjumlah 114 orang tergabung pada Kloter 53. Kloter 53 ini, rencananya akan tiba di Tanah Air 8 Oktober 2016 mendatang.