REPUBLIKA.CO.ID, NEGARA -- Sebanyak 17 ribu tukik atau anak penyu dilepas Kelompok Pelestari Penyu Kurma Asih, Kabupaten Jembrana, Bali, ke pantai selama setahun. "Belasan ribu tukik tersebut, merupakan hasil penetasan yang dilakukan kelompok kami," kata Ketua Kelompok Pelestari Penyu (KKP) Kurma Asih I Wayan Anom Astika, Jumat (23/9).
Ia mengatakan habitat penyu lekang masih bisa ditemui di Bali, dan pantai Desa Perancak, Kecamatan Negara merupakan salah satu lokasi hewan langka ini bertelur. Menurutnya, saat musim bertelur, bisa dijumpai puluhan sarang penyu lekang dengan ratusan telurnya.
"Telur-telur tersebut kami pindahkan ke areal konservasi untuk ditetaskan. Selain aman dari binatang predator, juga tidak dijamah manusia," ujarnya.
Selain menetaskan, kelompok ini juga memberikan pendidikan bagi semua kalangan khususnya pelajar. Anom mengatakan, pendidikan yang pihaknya berikan berorientasi lapangan. Yaitu selain mendapatkan penjelasan tentang langkanya hewan tersebut, peserta juga diajak melepas tukik ke laut.
"Edukasi yang kami lakukan juga menyangkut pelestarian alam, karena eksistensi penyu berkaitan dengan hal tersebut. Contohnya membuang sampah ke laut, bisa merusak habitat hewan ini," katanya.
Pantauan di lokasi, tampak anak-anak Taman Kanak-Kanak melepas ratusan tukik ke laut. Menurut Anom, anak-anak seusia mereka beserta gurunya cukup sering berkunjung ke tempatnya.