REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menyusul kemenangan sebagai destinasi wisata halal dalam Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016, Sumatera Barat ingin terus memoles diri menjadi lebih baik. Peningkatan standar fasilitas diharapkan tak hanya membuat nyaman wisatawan Muslim domestik, tapi juga internasional.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sumbar Didit P Santoso mengatakan, kemenangan Sumbar di Kompetisi Pariwisata Halal Nasional (KPHN) 2016 jadi bagian untuk meluruskan barisan. Sebagai kelanjutan, Sumbar akan melakukan pembenahan, apa yang sudah ada dan baik secara kultur akan diformalkan.
Di Sumbar, masjid dan mushala mudah ditemui di koridor wisata. Kalau fasilitas ini direvitalisasi dan ditingkatkan standarnya, area masjid dan mushala bisa dioptimalkan karena penggunanya akan lebih luas.
''Hal yang berkaitan dengan wisata halal bukan hal yang baru di Sumbar, tapi memang butuh peningkatan standar sehingga pariwisata yang semula punya korelasi negatif, kini mengalami reposisi dan masyarakat merasa yakin untuk mendukung karena sesuai kultur,'' tutur Didit melalui telepon, Kamis (22/9).
Selama ini secara geografis Sumbar lebih mudah aksesnya ke ASEAN. Dengan wisata halal, akses ke pasar lebih terbuka dan Sumbar Didit nilai perlu lebih aktif mengikuti ajang promosi pariwisata internasional. Menyasar pasar Timur Tengah, Sumbar juga bisa belajar kepada Lombok dan menyiapkan perbaikan teknis.
Kementerian Pariwisata dan Tim Percepatan dan Pengembangan Pariwisata Halal (TP3H), Rabu (21/9), mengumumkan Sumatera Barat menjadi pemenang di empat kategori yakni kategori destinasi wisata halal terbaik, destinasi kuliner terbaik, restoran halal terbaik oleh Rumah Makan Lamun Ombak Padang Sumatera Barat, dan biro perjalanan wisata halal terbaik oleh Ero Tour Sumatera Barat.
Dengan unggul di empat kategori ini, Sumbar diminta tetap meningkatkan kualitas atraksi, amenitas, dan aksesibilitas agar bisa mencapai taraf lebih baik dan ramah bagi wisatawan Muslim.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
