Kamis 22 Sep 2016 16:17 WIB

Cap Jempol Darah Warga Jakarta untuk Tolak Ahok

Rep: Ahmad Islamy Jamil/ Red: Karta Raharja Ucu
ilustrasi: cap jempol darah
ilustrasi: cap jempol darah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah warga yang tergabung dalam Indonesia Bergerak berkumpul di Bundaran Patung Kuda, kawasan Thamrin, Jakarta Pusat, Kamis (22/9). Mereka menggelar aksi unjuk rasa menolak pejawat Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) menjadi gubernur DKI Jakarta untuk kedua kalinya.

Aksi yang dimulai sejak pukul 10.30 WIB tersebut terbilang unik. Pasalnya, setiap peserta aksi sengaja membubuhkan cap jempol darah dan tanda tangannya pada sebuah alat peraga, sebagai bentuk ungkapan aspirasi mereka menolak Ahok.

"Cap jempol darah ini dibubuhkan oleh perwakilan warga dari tiap-tiap kecamatan yang ada se-DKI Jakarta. Ada 44 kecamatan totalnya," ujar koordintator aksi Indonesia Bergerak, Tino Rahardian, kepada wartawan di Jakarta, Kamis (22/9).

Dia mengatakan, aksi kali ini juga sebagai wujud empati kepada masyarakat Jakarta yang menjadi korban kebijakan tak manusiawi Ahok selama menjadi gubernur DKI. Menurut Tino, darah yang menetes dari jempol para demonstran hari ini belum lagi sebanding dengan penderitaan yang dirasakan para warga korban penggusuran di berbagai tempat di Jakarta. Sebut saja korban penggusuran di Kampung Akuarium (Jakarta Utara), Cipinang (Jakarta Timur), Rawajati (Jakarta Selatan), dan sejumlah kawasan lainnya.

Ahok sendiri dipastikan bakalan ikut bertarung dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI mendatang. Pada Rabu (21/9) kemarin, mantan bupati Belitung Timur itu bersama calon pendampingnya, Djarot Saiful Hidayat, mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi DKI Jakarta untuk mendaftarkan diri menjadi pasangan cagub/cawagub DKI periode 2017-2022.

Ahok-Djarot resmi diusung empat parpol, yaitu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), Partai Nasional Demokrat (Nasdem), dan Partai Golkar. "Sekalipun semua partai mendukung Ahok di Pilgub 2017, kami akan tetap konsisten menolak Ahok menjadi pemimpin," ucap Tino.

Seluruh demonstran yang datang ke lokasi Patung Kuda hari ini tampak mengenakan baju berwarna putih. Sembari membubuhkan tanda tangan dan cap jempol darah, mereka juga meneriakkan yel-yel penolakannya terhadap Ahok.

"Ahok kerap melukai warga Jakarta! Ahok anarkis terhadap rakyat kecil! Ahok tukang gusur! Ahok biang konflik!" teriak para demonstran. Aksi unjuk rasa yang berlangsung selama satu jam lebih tersebut berjalan dengan tertib dan damai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement