REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Gempa bumi tektonik mengguncang wilayah Gunung Kidul hingga selatan Malang pada pukul 01.07 WIB Kamis (22/9) dini hari. Analisis BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi berkekuatan 5,1 Skala Richter dengan episenter pada koordinat 9,07 LS dan 111,50 BT, tepatnya di laut pada jarak 108 kilometer arah tenggara Pacitan pada kedalaman 59 kilometer.
Peta tingkat guncangan, BMKG mengatakan berdampak gempa bumi yang menimbulkan guncangan pada II Skala Intensitas Gempabumi (SIG) BMKG (II-III MMI) di Turen, Kepanjen, Wligi, Lodaya, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Ngadirojo, Pacitan, dan Gunung Kidul.
"Menurut informasi Stasiun Geofisika Yogyakarta, di daerah tersebut guncangan gempa bumi dirasakan oleh beberapa orang dan hingga saat ini belum ada laporan lebih lanjut mengenai dampak gempa bumi," ujar Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, Kamis (21/9).
Dia mengimbau warga pesisir Gunung Kidul hingga selatan Malang tetap tenang mengingat gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. "Hal ini disebabkan kekuatan gempa yang relatif kecil dan kedalamannya mendekati menengah," kata Daryono.
Berdasarkan lokasi episenternya, gempa bumi ini terletak di cekungan busur muka (fore arc basin) selatan Jawa Timur. Gempa bumi ini termasuk dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng. Deformasi batuan yang memicu gempa terjadi di zona Benioff di zona transisi gempa dangkal menuju menengah.