Rabu 21 Sep 2016 19:34 WIB

Kemensos Kirim Tim Penanganan Trauma ke Garut

Rep: Halimatus Sa'diyah/ Red: Esthi Maharani
Warga mengumpulkan barang-barang dari puing bangunan rumah yang roboh akibat diterjang banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9).
Foto: Antara/Adeng Bustomi
Warga mengumpulkan barang-barang dari puing bangunan rumah yang roboh akibat diterjang banjir bandang aliran Sungai Ciamanuk di Kampung Cimacan, Kecamatan Tarogong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Rabu (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengaku telah mengirim Tim Penanganan Trauma untuk para korban tanah longsor di Garut dan Sumedang, Jawa Barat. Selain itu, menurut dia, Kementerian Sosial juga akan menerjunkan tim khusus untuk memberikan layanan terapi psiko-sosial bagi para warga yang mengungsi akibat bencana tersebut.

"Besok saya akan ke sana, bertemu dengan warga di pengungsian, saya akan cek dapur umum, logistik, kemudian tim terapi psiko-sosial dan tim penanganan trauma, jangan sampai tidak terpenuhi," ujarnya, di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (21/9).

(Lihat: Kerusakan Bangunan Akibat Banjir Bandang Terjang Garut)

Khofifah baru saja menghadiri rapat terbatas di Kantor Presiden yang dipimpin langsung oleh Jokowi. Ia mengatakan akan langsung menuju Garut pada Rabu (21/9) malam sepulangnya dari Istana.

Menurut Khofifah, saat terjadi bencana, kebutuhan mendesak yang harus sesegera mungkin disediakan pemerintah adalah fasilitas pengungsian. Di dalamnya termasuk penyediaan air bersih dan dapur umum.

Hingga saat ini, pemerintah mencatat setidaknya ada 670 warga yang mengungsi akibat tanah longsor. Warga ditampung di sejumlah pos-pos pengungsian. Mensos menyebut, hingga Rabu (21/9) sore ia mendapat laporan setidaknya 20 orang menjadi korban jiwa dalam bencana tersebut.

(Lihat juga: Banjir Bandang Terjang Garut)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement