Rabu 21 Sep 2016 18:47 WIB

BI Jabar Kembali Ingatkan Optimalisasi SRG

Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Rosmaya Hadi menyampaikan keterangan pers terkait imbauan program sistem resi gudang (SRG) di kantornya, Rabu (21/9).
Foto: Sandy Ferdiana/REPUBLIKA
Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Rosmaya Hadi menyampaikan keterangan pers terkait imbauan program sistem resi gudang (SRG) di kantornya, Rabu (21/9).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Jawa Barat kembali mengingatkan 12 daerah untuk memaksimalkan Sistem Resi Gudang (SRG). Optimalisasi SRG akan menutup ruang gerak para rentenir yang kerap menjerat para petani di Provinsi Jabar.

Imbauan itu disampaikan Kepala Perwakilan BI Provinsi Jabar Rosmaya Hadi saat bersilaturahim dengan pimpinan media massa di kantornya, Rabu (21/9). Menurut Maya, panggilan akrab Rosmaya Hadi, dari 12 daerah yang menjalankan program SRG, Kabupaten Cianjur yang dinilai paling berhasil.

Ke-12 daerah yang diproyeksikan menerapkan SRG, di antaranya Kabupaten Indramayu, Cianjur, Sumedang, Bogor, Garut, Kuningan, Subang, Majalengka, Purwakarta, Tasikmalaya dan Ciamis. Maya menyatakan, SRG di Kabupaten Cianjur terpilih menjadi resi gudang terbaik nasional.

Sementara di Kabupaten Purwakarta, kata dia, program SRG tidak berjalan dengan baik. Keberadaan gudang di Purwakarta, tegas dia, tidak dimanfaatkan dengan baik.

Maya menuturkan, impelementasi program SRG membutuhkan dukungan dari semua pihak, khususnya pemerintah daerah. Dia menjelaskan, SRG merupakan formula bagi petani agar terhindar dri ancaman rentenir. ‘’Rentenir akan mengancam daerah yang petaninya tidak memanfaatkan fasilitas bank atau resi gudang,’’ tandasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement