Selasa 20 Sep 2016 07:30 WIB

Nelayan Sukabumi Cari Ikan di Selatan Jawa Tengah

Rep: Riga Iman/ Red: Nur Aini
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).
Foto: Antara
Nelayan tradisional membenahi jaring (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI — Sebagian nelayan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat masih bertahan mencari ikan di perairan selatan Jawa Tengah. Hal ini karena, kondisi cuaca buruk di selatan Sukabumi menyebabkan nelayan sulit mencari ikan.

Data Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Sukabumi menyebutkan, hingga kini tercatat sebanyak 250 orang nelayan andon yang mencari ikan di selatan Jateng. Jumlah nelayan di Sukabumi mencapai 9.800 orang. Mayoritas yakni sekitar 75 persen merupakan nelayan tradisional yang menggunakan kapal di bawah 5 GT.‘

"Mereka awalnya berada di Pacitan, Jawa Timur namun sekarang beralih ke Cilacap,’’ ujar Kepala DKP Kabupaten Sukabumi Abdul Kodir, Selasa (20/9).

Menurut dia, nelayan tersebut sebagian besar merupakan nelayan tradisional karena menggunakan perahu di bawah 5 GT. Mereka rata-rata menargetkan ikan layur sebagai sasaran tangkapnya. Kodir menerangkan para nelayan ini diperkirakan kembali ke Sukabumi pada akhir tahun. Pada Oktober atau November mendatang keberadaan ikan layur di selatan Sukabumi diperkirakan mulai banyak.

Kodir mengungkapkan, selama ini andalan produksi ikan laut di selatan Sukabumi adalah layur. Per tahunnya tingkat produksi rata-rata mencapai 13 ribu ton. Namun, sejak kondisi paceklik pasokan ikan berkurang dan akibatnya harga ikan layur melonjak. Pada kondisi normal harga layur hanya dijual Rp 30 ribu per kilogram. Saat ini harga ikan layur meningkat menjadi Rp 60 ribu per kilogram.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement