REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI—Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi mengajak para pendidik untuk mendidik anak dengan cinta. Cara itu salah satunya bisa diterapkan dengan cara memberikan keteladanan.
‘’Mendidik dengan cinta dalam artian mendidik tidak dengan cara kekerasan,’’ ujar Kak Seto kepada wartawan selepas memberikan materi dalam upaya perlindungan anak di GOR Merdeka Kota Sukabumi, Selasa (19/9). Kegiatan tersebut dihadiri oleh ratusan guru pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah dasar di Kota Sukabumi.
Menurut dia, para guru dapat mendidik dengan hati dan kekuatan kasih sayang serta cinta. Anak-anak ungkap Seto, merupakan peniru yang terbaik. Jika diberikan pendidikan dengan cara kekerasan, maka produknya akan penuh dengan kekerasan baik terhadap teman, guru maupun orangtuanya sendiri.
Diterangkan Seto, mendidik dengan cinta tidak perlu dibebankan pada akademik. Melainkan, pada standar etika yakni kasih sayang berupa perilaku sopan santun yang ditekankan pada keteladanan para tenaga pendidik atau guru.
Di lingkungan sekolah lanjut Seto, para guru harus menghilangkan adanya praktek bullying. Pasalnya, hal tersebut berpengaruh pada perkembangan anak yang menjadi korban. Misalnya anak menjadi malas belajar dan bahkan ada yang melakukan percobaan bunuh diri.
Seto juga menekankan adanya perhatian para guru terhadap pengaruh negative televisi dan gadget. Dari hasil penelitian di lapangan menyebutkan sebagian besar anak-anak sudah mengakses pornografi. Contohnya di kota besar hampir 100 persen anak-anak sudah mengakses pornografi.
Oleh karena itu peraan guru dan orangtua diperlukan dalam upaya mencegah masuknya pengaruh negative dari keberadaan televisi dan gadget.