Senin 19 Sep 2016 14:42 WIB

Bendera Merah Putih Biru Dirobek Jadi Merah Putih, Risma: Merdeka!

Red: Ilham
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini
Foto: antara
Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini membacakan puisi kemerdekaan pada saat acara rekonstruksi sejarah perobekan bendera Belanda di Hotel Yamato (sekarang Hotel Mojopahit) Jalan Tunjungan, Surabaya, Senin (19/9). Acara itu dikemas dengan teatrikal perobekan bendera Belanda dari warna merah-putih-biru (triwarna) menjadi merah dan putih (dwiwarna).

Acara dimulai dengan teatrikal yang diperankan oleh sekelompok seniman teater, di antaranya kelompok Roodenbrug Surabaya dan sejumlah kelompok teater lainnya. Aksi itu memukau para undangan dan warga yang hadir di acara tersebut. Itu adalah simbol bagaimana rakyat merebut kemerdekaan.

"Lo jangkrik diganti gendero-e (benderanya), gak terimo aku (tidak terima saya)," ucap salah satu dialek dalam teatrikal saat para serdadu Belanda yang konvoi dengan dua mobil Jeep mendatangi gedung hotel Yamato.

Dalam rekontruksi tersebut, para seniman juga memainkan adegan panjat gedung dengan menggunakan tangga bambu untuk merobek bendera merah putih biru (simbol negara Belanda) di atas gedung hotel Yamato. "Merdeka, merdeka, merdeka," teriak para pejuang usai merobek bendera biru menjadi merah dan putih.

Setelah perobekan usai, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini langsung bersuara membaca puisi kemerdekaan. "Surabaya tidak mau dijajah oleh bangsa manapun. Untuk itu, kita harus lawan penjajah yang ingin menguasai Surabaya. Merdeka! merdeka! merdeka!" pekik wali kota di atas panggung upacara yang didirikan di depan Hotel Mojopahit.

Rangkaian peringatan Hari Pahlawan 10 November 2016 itu diikuti oleh 2.000 pelajar dan berbagai kelompok komunitas masyarakat. Mereka menggunakan pakaian pejuang dan berbaur dengan para pejabat di lingkungan Pemkot Surabaya.

Dalam acara itu, sejumlah tokoh juga menyampaikan orasi kemerdekaan, di antaranya Ketua PWI Jatim H Akhmad Munir yang juga Kepala Biro LKBN Antara Jatim. Sementara akses jalan Tunjungan sejak pukul 06.00 WIB sudah di tutup dan arus lalu lintas dialihkan ke Jalan Gentengkali, Praban dan Bubutan.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement