REPUBLIKA.CO.ID,PADANG -- PT PLN (Persero) Wilayah Sumatra Barat (Sumbar) menyatakan rasio elektrifikasi atau akses listrik telah mencapai 82,4 persen untuk 19 kabupaten dan kota di Sumbar.
"Seluruh kecamatan sudah teraliri listrik hanya beberapa jorong saja yang belum, itu pun sebagian besar berada di Kabupaten Kepulauan Mentawai, karena terkendala infrastruktur jalan," kata Deputi Manajer Hukum dan Humas PLN Wilayah Sumbar Remialis, di Padang, Senin (19/9).
Ia menyatakan khusus di Kabupaten Kepulauan Mentawai rasio elektrifikasi baru mencapai 42 persen. "Selain terkendala infrastruktur jalan pelanggan di kawasan itu juga minim, warga enggan berlangganan karena tidak mampu membayar biaya penyambungan listrik," uja Remialis.
Sebagian besar masyarakat masih mengharapkan bantuan dari Pemkab Mentawai untuk biaya penyambungan, namun hingga saat ini belum ada jawaban dari pemerintah setempat.
Dia menyebutkan sesuai visi 75-100 PLN, maka pada Hari Ulang Tahun (HUT) ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia, PLN berencana menargetkan elektrifikasi 100 persen seluruh nusantara. Artinya pada perayaan 75 tahun Kemerdekaan Indonesia itu, PLN sekaligus akan menjadikannya sebagai momentum kebangkitan listrik Indonesia.
"Khusus untuk Sumbar, program ini sedang kami jalankan agar seluruh wilayah Sumbar teraliri listrik," kata Remialis.
Sedangkan untuk daya, dia mengatakan saat ini Sumatra Barat telah kelebihan daya listrik, bahkan daya listrik itu dialirkan untuk kebutuhan provinsi tetangga. Daya listrik tersebut berasal dari PLTU Teluk Sirih, PLTA Batang Agam, PLTA Ombilin, PLTA Singkarak, PLTA Maninjau, dan PLTG Pauh Limo.