Jumat 16 Sep 2016 20:47 WIB

Penjual Kelapa Muda Bacok Kepala Orang

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Pembacokan (Ilustrasi)
Foto: adultcostumes.com
Pembacokan (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Akibat kesal ditagih utang oleh rekannya, seorang penjual es kelapa muda, Dexter Bangun alias Tiger (30 tahun) membacok kepala rekannya. Korban pun harus dilarikan ke rumah sakit terdekat dan mendapatkan 15 jahitan.

Kapolsek Sunggal Kompol Daniel Marunduri mengatakan, kejadian tersebut terjadi hari ini, Jumat (16/9), sekitar pukul 08.15 WIB. "Korban adalah seorang pedagang VCD, Sofyan Abbas (52), warga Tanjung Mulia, Medan Deli, Medan," kata Daniel, Jumat (16/9).

Daniel menjelaskan, kejadian tersebut berawal saat korban Sofyan mendatangi tersangka Tiger di tempat dia berjualan kelapa muda di Jalan Kelambir Lima, Lalang, Medan Sunggal, Medan. Maksud dari kedatangan Sofya ini adalah untuk menagih uang hasil penjualan kaset VCD sebesar Rp 350 ribu yang dititipkan di warungnya.

Namun, saat itu, tersangka menolak membayar. Adu mulut dan kontak fisik pun terjadi. "Pada saat itu terlapor marah dan mengambil parang yang biasanya digunakan berjualan kelapa muda dan langsung membacokkan parang tersebut dua kali ke kepala korban. Helm yang dikenakan korban pun pecah dan dia mengalami luka bacok," jelas Daniel.

 

Merasa belum puas, kata Daniel, tersangka kemudian mengambil sapu lidi bergagang kayu. Dia pun memukulkan gagang sapu tersebut sebanyak satu kali ke kepala korban.

"Korban yang mengalami luka bacok dibawa ke rumah sakit terdekat. Setelah dirawat dan mendapatkan 15 jahitan, korban kemudian diperbolehkan pulang," kata dia.

Usai mendapatkan perawatan, korban pun langsung melapor ke Polsek Sunggal. Petugas yang menerima laporan itu langsung mengamankan tersangka. Saat diinterogasi, tersangka mengakui perbuatannya. "Selain tersangka, petugas juga mengamankan barang bukti satu helm warna hitam dan satu bilah parang," ijar Daniel.

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement