REPUBLIKA.CO.ID, REMBANG -- Pembangunan pabrik PT Semen Indonesia di Rembang terus berjalan. Rencananya pada Oktober 2016 akan dilakukan uji coba. Sejak 2012 lalu, segala prosedur dijalani perusahaan plat merah ini. Hingga akhirnya pemerintah mengeluarkan izin pembangunan sampai nyaris rampung.
Warga pendukung menilai pembangunan pabrik PT SI di Rembang membawa angin segar di daerah mereka. Dwi Joko Supriyanto, Ketua Lembaga Pengembangan Masyarakat Desa Tegaldowo ini mengatakan, pembangunan itu juga menciptakan lapangan kerja baru.
Karena itu ia berniat melakukan komunikasi langsung dengan presiden. "Saya ingin menyampaikan uneg-uneg warga ring satu agar Pak Jokowi tahu," ujar Dwi.
Tak hanya mencari untung, PT SI kata dia berkomitmen melestarikan lingkungan. Secara prosedur menurutnya tidak ada kekeliruan. "Jadi jangan hanya yang kontra bertemu pa Jokowi, kami pun demikian," tutur Dwi.
Pembangunan pabrik yang dimulai sejak 2012 ini dibumbui pro kontra. Megaproyek terus berjalan setelah melalui serangkaian prosedur. Antara lain sosialisasi, uji lingkungan, hingga mendapat ijin pemerintah.
Namun suara-suara penolakan masih bergema. Umumnya ditayangkan lewat media sosial. Isinya memprediksi soal gangguan keseimbangan alam jika megaproyek itu berjalan.
Suharti, warga desa Tegaldowo, salah satu desa yang berada di dekat lokasi pabrik merasa perlu menyuarakan. Tidak tanggung- tanggung ia berhasrat bertatap muka dengan orang nomor satu di republik ini. "Saya ingin bertemu pa Jokowi untuk menyampaikan apa yang sebenarnya terjadi di sini," kata wanita yang berprofesi sebagai gurut TK itu di Rembang, Kamis (15/6).
Suharti mengakui perbedaan pendapat lumrah terjadi. Namun jika sudah melalui aspek legal, menurut dia seharusnya semua pihak legawa. Ia menilai hadirnya pabrik SI justru mengangkat perekonomian mereka.