Jumat 16 Sep 2016 14:38 WIB

Vaksin Sanofi Pasteur Cegah 93 Persen Kasus DBD

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Andi Nur Aminah
Nyamuk demam berdarah.
Foto: AP
Nyamuk demam berdarah.

REPUBLIKA.CO.ID, DENPASAR -- Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyetujui vaksin dengue tetravalen milik Sanofi Pasteur untuk diproduksi dan diedarkan di daerah endemik demam berdarah dengue (DBD) di Indonesia. Persetujuan vaksin dengue di Indonesia ini merupakan pendaftaran kedua di Asia dan ketujuh di dunia.

Vaksin dengue milik Sanofi Pasteur telah disetujui sebelumnya di Meksiko, Brasil, El Savador, Costa Rica, Filipina, dan Paraguay. Medical Affairs Sanofi Pasteur untuk Asia dan Japan Pacific, Anh Wartel mengatakan vaksin ini adalah puncak inovasi dan kolaborasi ilmiah lebih dari 20 tahun serta 25 studi klinis di lebih dari 15 negara di dunia.

"Gabungan analisis kami menunjukkan bahwa vaksin dengue milik Sanofi Pasteur dapat mencegah sampai 93 persen kasus dengue parah, serta delapan dari 10 kejadian rawat inap," kata Wartel dalam pernyataan tertulis kepada Republika.co.id, Jumat (16/9).

Lebih dari 40 ribu relawan berpartisipasi dalam program studi klinis vaksin dengue tahap I, II, dan III. Sebanyak 29 ribu di antaranya menerima vaksinasi.

Tahap III dari studi jangka panjang ini diterbitkan dalam the New England Journal of Medicine pada 27 Juli 2015. Jurnal ini mendokumentasikan efikasi vaksin yang konsisten dan profil keamanan jangka panjang pada populasi penelitian usia 9 hingga 16 tahun.

Analisis efikasi gabungan dalam kelompok ini membuktikan bahwa vaksin Sanofi Pasteur dapat mengurangi dengue yang disebabkan empat serotipe pada dua per tiga studi. Vaksin dengue milik Sanofi Pasteur merupakan pertama dan satu-satunya yang berlisensi untuk pencegahan DBD di dunia.

Dosis vaksin pertama telah diproduksi dan dikirim ke negara-negara di Asia dan Amerika Latin. Kapasitas produksi dan fasilitas khusus vaksin dengan skala penuh di Prancis bisa memproduksi 100 juta dosis vaksin per tahun.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement