REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN kembali membuka kesempatan kerja bagi lulusan SMK/SMA. Rekrutmen umum tingkat SMA/SMK tahap II di tahun 2016 ini dibuka di 25 lokasi yaitu Medan, Padang, Riau, Palembang, Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Makassar, Kendari, Mamuju, Denpasar, Kupang, Ende, Surabaya, Mataram, Sumbawa, Bima, Ambon, Ternate, Jayapura, Manokwari, Sorong, Merauke, Biak dan Timika. Penempatan rekrutmen SMA/SMK tahap II ini akan ditempatkan di wilayah kerja PLN yang membutuhkan.
Rekrutmen dibuka untuk SMA IPA, SMA IPS, SMK jurusan teknik listrik, elektronika, mesin, teknik bangunan, dan jurusan administrasi perkantoran/sekretaris. Jurusan yang dibuka akan berbeda antar lokasi rekrutmen. Plamar kerja akan melewati serangkaian seleksi, yakni Seleksi Administrasi, Tes Kebugaran/Tes Endurance, Tes Akademik, Tes Psikologi, Tes Kesehatan, Wawancara, dan Diklat (Pendidikan dan Pelatihan) Prajabatan. Seluruh tahap seleksi dilakukan di lokasi rekrutmen.
Periode pendaftaran dibuka pada 13-23 September 2016. Dengan ini, diharapkan PLN dapat menjaring tenaga-tenaga kerja muda terbaik di seluruh tanah air. “Penyelesaian pembangunan pembangkit listrik 35.000 MW pada 2019 membutuhkan sumber daya manusia yang banyak dan terampil. Kami membutuhkan banyak operator/pelaksana dan staf administrasi dari jenjang SMA/SMK yang sudah siap kerja,” ungkap Senior Manager Public Relations PLN Agung Murdifi.
Tahun ini PLN berencana merekrut tenaga kerja secara besar-besaran, yakni sekitar 5.558 pegawai baru. Jumlah ini lebih besar dari jumlah rekrutmen pegawai tahun-tahun sebelumnya. Selama 2016, PLN telah mengangkat 3.639 pegawai baru dari jenjang SMA/SMK hingga S2. Rekrutmen dilakukan secara bertahap dan saat ini sudah mencapai 72 persen dari target tahun ini. Diharapkan rekrutmen pegawai sudah mencapai 101 persen pada Desember 2016.
Hingga saat ini, jumlah pelanggan PLN secara nasional mecapai lebih dari 62 juta. Sementara angka rasio elektrifikasi sampai dengan tahun 2015 masih 88,3 persen. Untuk mempercepat peningkatan rasio elektrifikasi, pemerintah pun mencanangkan program pembangunan pembangkit 35 ribu MW beserta jaringan transmisi 46.000 kms dan Gardu Induk 108 ribu MVA hingga 2019.