Senin 12 Sep 2016 13:16 WIB

DKPP Imbau Warga Anstisipasi Daging tak Layak Konsumsi

 Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7).  (Republika/Aditya Pradana Putra)
Foto: Aditya Pradana Putra/Republika
Petugas memeriksa daging sapi segar murah yang akan dilepas perdana di Kemendag, Jakarta Pusat, Senin (22/7). (Republika/Aditya Pradana Putra)

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Tangerang mengimbau warga untuk mengantisipasi adanya daging yang masuk dalam kategori tak layak konsumsi. Kepala DKPP Kota Tangerang, Iis Rodiyah di Tangerang, Senin (12/9) mengatakan, meningkatnya jumlah konsumsi masyarakat terhadap daging saat Hari Raya Idul Adha, harus juga ditunjang dengan pengetahuan.

"Hal ini agar mendapat produk hewani yang berkualitas. Begitu juga cara mengolah daging sehingga layak konsumsi," katanya.

Adapun daging sapi yang masuk dalam kategori baik memiliki ciri warna merah segar atau merah keunguan. Serat halus dan sedikit berlemak, lemak daging berwarna kekuningan dan kenyal/padat.

Sedangkan daging kerbau yakni warna lebih merah dari daging sapi, serat agak kasar dan lemak daging berwarna putih.

Lalu untuk daging domba, memiliki ciri warna merah agak gelap dibanding daging sapi. Seratnya juga halus, lemak daging cukup banyak berwarna putih dan tekstur cukup kenyal atau padat. Sementara untuk daging kambing warna daging lebih pucat dari daging domba dan lemak daging berwarna putih.

Untuk pengolahan daging, DKPP memberikan tips yakni untuk pengempukan daging bisa dengan menggunakan enzim Papain yang biasa digunakan dalam rumah tangga ialah daun pepaya. Caranya daging dibungkus dengan daun pepaya kurang lebih satu jam sebelum di masak. Lalu untuk pengawetan daging dengan penggaraman.

"Bisa juga  dengan air nanas yang merupakan enzim bromelin. Nanas muda diparut dan diambil airnya. Kemudian campurkan pada daging yang akan dimasak sekitar 10 hingga 15 menit," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement