Senin 12 Sep 2016 06:30 WIB

Mensos Deklarasikan Laskar Muslimat NU Antinarkoba di Batam

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Dwi Murdaningsih
Khofifah Indar Parawansa
Khofifah Indar Parawansa

REPUBLIKA.CO.ID, BATAM -- Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menghadiri Pelantikan Pimpinan Cabang Muslimat NU Kota Batam dan Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau (Kepri) serta Deklarasi Laskar Anti Narkoba Muslimat NU di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kepri.

Mensos yang juga menjabat sebagai Ketum PP Muslimat NU berharap, sebagai salah satu organisasi terbesar di Indonesia, Muslimat NU memiliki kekuatan luar biasa dalam menata umat demi kemajuan Indonesia.

"Ini deklarasi yang sudah kita lakukan di 29 provinsi dari Maret 201 hingga ke desa ada kader terus gencarkan pemberantasan narkoba," ujarnya di Asrama Haji Kota Batam, Kepri, Ahad (11/9).

Ia berharap, Muslimat NU berkontribusi aktif dalam pemberantasan narkoba. Ia meminta  56 ribu majelis taklim muslimat NU di seluruh Indonesia untuk terus menyerukan pencegahan narkoba.

Mengutip pernyataan Kepala BNN Budi Waseso per 19 Agustus lalu, uang masyarakat Indonesia yang dikeluarkan untuk konsumsi narkoba mencapai Rp 72 triliun.

"Setiap hari 40-50 orang meninggal, korban penyalahgunaan narkoba hingga 5,9 juta orang, jadi ini harus dilakukan dengan upaya pencegahan di hulu," ungkapnya .

Ia juga mendorong Muslimat NU melakukan penandatanganan kesepamahan (MoU) dengan BNN demi pemberantasan narkoba lebih maksimal.

Ketua Umum Muslimat NU Kepri Nurjanah Kamila Ganilaza menyatakan, deklarasi anti narkoba merupakan kontribusi Muslimat NU dalam memerangi bahaya narkoba terutama bagi generasi muda.

"Generasi kita, anak-anak kita, jangan sampai kena narkoba. Sungguh bahaya laten. Kita harus semangat untuk memberantas narkoba, jangan sampe terlena karena bisa rusak moral dan akidah kita," katanya.

Asisten 2 Bidang Ekonomi Sekdaprov Pemprov Kepri Syamsul Bahrum mengapresiasi deklarasi laskar anti narkoba Muslimat NU. Ia mendorong Muslimat NU untuk juga terlibat membantu kemajuan bangsa dari sektor ekonomi.

"NU dan Muslimat tidak hanya bicara kesehatan, pendidikan, cinta tanah air, narkoba  tapi juga masuk ke lini ekonomi," ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement