Ahad 11 Sep 2016 19:39 WIB

Polisi Ungkap Uang Palsu 10 Negara

Seorang anggota kepolisian menunjukan uang dolar palsu. (Republika/Raisan Al Farisi)
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Seorang anggota kepolisian menunjukan uang dolar palsu. (Republika/Raisan Al Farisi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kepolisian Daerah Jawa Barat mengungkap kasus peredaran uang palsu asing dari 10 negara. Polisi juga mengamankan dua tersangka sebagai pengedar di Kabupaten Subang.

"Terungkap perkara tersangka memiliki dan atau mengedarkan uang kertas atau uang negara yang diketahui palsu," kata Kepala Bidang Humas Polda Jabar Kombes Pol Yusri Yunus melalui siaran pers, Ahad (11/9).

Ia menyebutkan barang bukti uang palsu 10 negara terdiri atas 10 lak uang kertas Kamboja, satu lak uang kertas Brunei Darussalam, 20 lak uang kertas Korea Utara, tiga lak uang kertas Cina. Selanjutnya lima lak uang kertas Brasil, satu lak uang kertas Singapura, satu lak uang kertas Timor Leste, satu lak uang kertas Serbia, satu lak uang kertas Mongolia dan satu lak uang kertas Amerika.

"Langkah penyidik memeriksa saksi-saksi, amankan tersangka dan menyita barang bukti," katanya.

Ia menuturkan kasus tersebut terungkap setelah menangkap tersangka Arif yang membawa uang palsu di Kampung Ampera, Desa Tanjungsari Barat, Kecamatan Cikaum, Kabupaten Subang, Kamis (8/9). Tersangka tersebut memiliki uang kertas atau uang Kamboja sebanyak 30 lak dan satu lak uang Cina yang diduga palsu.

"Berdasarkan keterangan uang kertas atau uang negara palsu tersebut didapat dari seseorang," kata Yusri.

Hasil keterangan itu, polisi melakukan pengejaran terhadap pelaku lainnya hingga akhirnya menangkap Rochim di Karangampel, Kabupaten Indramayu. "Ditemukan beberapa lak uang kertas atau uang negara lainnya yang diketahuinya pula sebagai uang kertas palsu," katanya.

Tersangka mengaku uang asing palsu itu sengaja dibeli dari seorang warga Jakarta untuk selanjutnya diedarkan kembali. Polisi masih memburu penjual uang palsu asing tersebut yang sudah diketahui identitasnya.

"Saat ini Tim Sub Ranmor dan Sub Opsnal Satuan Reskrim Polres Subang masih melakukan pemantauan," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement