REPUBLIKA.CO.ID, SEPANG -- Manajemen Air Asia menyatakan telah memperbaiki flight management system, menyusul terjadinya salah rute penerbangan. Pesawat Airbus A330 Air Asia X bernomor registrasi 9M-XXM mengalami salah rute penerbangan pada 10 Maret 2015, yang seharusnya Sydney ke Kuala Lumpur, justru mendarat di Melbourne.
"Seluruh pesawat AirAsia X telah dilengkapi dengan flight management system yang telah ditingkatkan kapasitasnya sejak kejadian tersebut," tulis manajemen dalam keterangan tertulisnya yang diterima Republika.co.id, Kamis (9/8) kemarin.
Manajemen mengungkapkan para pilot AirAsia sudah mendapatkan pelatihan untuk meningkatkan ketepatan pengoperasian dan penyelarasan sistem navigasi dari Air Data dan Inertial Reference System. "Memberikan pengarahan kepada seluruh Pilot terkait hasil temuan investigasi internal dan mengkaji Recovery Procedure yang perlu dijalankan," kata manajemen menjelaskan.
Sebelumnya, Biro keselamatan transportasi Australia (ATSB) menyelesaikan penyelidikan terhadap kesalahan yang dilakukan maskapai Air Asia pada 2015. Pada Maret 2015, sebuah Airbus A330 milik maskapai Air Asia X lepas landas dari Sydney dengan tujuan Kuala Lumpur, Malaysia.
Namun, pesawat itu akhirnya hanya mendarat di Melbourne yang berjarak sekitar 715 kilometer dari kota Sydney. Setelah melakukan penyelidikan atas masalah ini ATSB menyimpulkan kekacauan itu timbul akibat pilot salah memasukkan info penerbangan ke dalam sistem pesawat tersebut.
(Baca Juga: Pilot Salah Tombol Pesawat Air Asia Tujuan Kuala Lumpur Mendarat di Melbourne)