REPUBLIKA.CO.ID, BANDA ACEH -- Sebanyak 300 mahasiswa dilibatkan sebagai pemeriksa kesehatan hewan kurban di 90 gampong atau desa di sembilan kecamatan di Kota Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Saaduddin Djamal mengatakan, 300 mahasiswa tersebut berasal dari Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala, Darussalam, Banda Aceh.
"Program pemeriksaan hewan kurban dengan melihatkan mahasiswa sebagai pemeriksa kesehatan merupakan tindak lanjut kerja sama Pemerintah Kota Banda Aceh dengan Universitas Syiah Kuala," kata wali kota di Banda Aceh, Sabtu (10/9).
Illiza mengatakan, ratusan mahasiswa tersebut disebar ke 90 gampong di sembilan kecamatan di Banda Aceh. Mereka akan memantau dan memeriksa kesehatan hewan kurban masyarakat. "Dengan kehadiran tim monitoring pemeriksa kesehatan hewan kurban dari kalangan mahasiswa ini diharapkan daging hewan kurban yang dihasilkan benar-benar layak konsumsi," ungkap Illiza.
Selain itu, wali kota mengharapkan kehadiran mahasiswa sebagai tim pemeriksa kesehatan hewan bisa menentukan standar proses penyembelihan yang sesuai dengan syariat Islam. "Proses penyembelihan harus bisa menjamin kehalalan daging hewan kurban. Karena itu, kami berharap mahasiswa bisa membuat standar penyembelihannya yang memenuhi kehalalan," kata wali kota.
Kepada para mahasiswa, wali kota mengharapkan mereka bisa berbagi ilmu dengan masyarakat sehingga masyarakat mampu menentukan daging hewan kurban yang layak konsumsi maupun tidak. "Kegiatan ini merupakan upaya Pemerintah Kota Banda Aceh memproteksi sehingga daging-daging yang dihasilkan benar-benar sehat serta memenuhi unsur kehalalan," kata Illiza.