Jumat 09 Sep 2016 22:14 WIB

Difabel Miliki Kesempatan Pendidikan yang Sama

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Ilustrasi.
Foto: abc
Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN -- Difabel tetap memiliki kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan. Negara memperhatikan anak- anak tanpa terkecuali, termasuk dalam pemenuhan pendidikan dari jenjang yang paling dasar hingga pendidikan tinggi.

Hal ini disampaikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohana Susana Yembise pada Peringatan Hari Anak Nasional, yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Bupati Semarang, Ungaran, Kabupaten Semarang, Jumat (9/9).

Saat menjawab pertanyaan Rurun Rahmawati (14), penyandang difabel siswa kelas VII Sekolah Luar Biasa Negeri (SLBN) Ungaran, ia menegaskan  tidak ada diskriminasi bagi para difabel.

Hak- hak mereka tetap diperhatikan, tumbuh kembangnya sampai negara melindungi pendidikannya. Yohana pun menuturkan pengalamannya, saat menjadi penguji calon kandidat mahasiswa magister di Australia yang juga menyandang difabel di Padang.

Karena ketekunannya, mahasiswa tersebut berhasil menyelesaikan pendidikan magisternya dan bahkan saat ini akan melanjutkan program doktornya di sebuah perguruan tinggi ternama di negara Australia.

“Jadi ananda tetap menjadi perhatian kritis dari negara. Ananda tetap bisa melanjutkan sampai perguruan tinggi mana saja selama memiliki keinginan kuat untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” jelasnya.

Dalam kesempatan ini, Yohana juga menyampaikan, RSUD Ambarawa, Kabupaten Semarang  bakal dijadikan model rumah sakit ramah anak oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak.

Karena rumah sakit ini dinilai mampu menerapkan dan mengembangkan pola pelayanan yang ramah terhadap kebutuhan anak. Terkait hal ini, Yohana telah melihat langsung pelayanan dan operasional rumah sakit ini.

Lingkungan dan pelayanan di RSUD Ambarawa memang dirasakan ramah anak. Namun diakui masih ada hal-hal yang perlu dibenahi agar benar- benar membuat nyaman anak. Meski begitu masih ada beberapa hal yang harus dibenahi.

“Saya sudah melihat sendiri rumah sakit ini dan layak untuk dijadikan sebagai percontohan rumah sakit layak anak. Terkait beberapa kekurangan kementerian kami akan memberikan pendampingan,” ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement