Jumat 09 Sep 2016 20:09 WIB

Gas Melon di Lebak Tembus Rp 25 Ribu

Red: Ilham
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.
Foto: Republika/Raisan Al Farisi
Gas ukuran 3 kg alias gas melon.

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Harga gas elpiji kemasan tiga kilogram di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, menembus Rp 25 ribu akibat kelangkaan di pasaran sehingga masyarakat mengeluhkan kenaikan bahan bakar bersubsidi itu.

"Kami terpaksa membeli elpiji kemasan tiga kilogram itu karena di sini sulit mendapatkan gas," kata Armadi (50 tahun), seorang warga Olor Sidomanik Kecamatan Cimarga, Kabupaten Lebak, Jumat (9/9).

Menurut dia, selama tiga pekan terakhir, pasokan elpiji kemasan tiga kilogram sulit didapati di warung pengecer.

Masyarakat bisa mendapatkan gas tersebut harus pergi ke Rangkasbitung dengan jarak tempuh 20 kilometer.

Oleh karena itu, pihaknya berharap pemerintah daerah dapat memenuhi permintaan masyarakat dan mengendalikan kenaikan harga elpiji tiga kilogram tersebut. Saat ini, harga elpiji kemasan tiga kilogram mencapai Rp 25 ribu, padahal di tingkat agen Rp16.500 per tabung.

"Kami keberatan dengan kenaikan harga eceran gas tiga kilogram itu," katanya.

Ia mengatakan, semestinya pedagang pengecer menjual elpiji kemasan tiga kilogram Rp 20 ribu per tabung. Sebab, harga elpiji di tingkat agen atau penyalur resmi dijual sebesar Rp 18 ribu per tabung. "Kami berharap pemerintah daerah melakukan operasi gas untuk menstabilkan harga itu," katanya.

Aminah (34 tahun), seorang ibu rumah tangga warga Leuwidamar Kabupaten Lebak mengaku dirinya bingung kenaikkan harga gas elpiji tiga kilogram itu. Ia terpaksa menggunakan bahan bakar kayu untuk keperluan memasak karena kenaikan yang dianggap tak wajar.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Lebak, Orok Sukmana mengatakan, kenaikan elpiji kemasan tiga kilogram itu akibat lemahnya pengawasan dari agen dan pangkalan dalam mendistribusikannya. Sebetulnya, harga di tingkat agen dan pangkalan Rp 14.600 per tabung.

Karena itu, pihaknya meminta agen dan pangkalan bisa mengawasi pendistribusian gas elpiji tersebut sehingga tidak menimbulkan kelangkaan dan kenaikkan. "Kami akan menindak tegas agen dan pangkalan jika dialihkan ke luar daerah," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement