Jumat 09 Sep 2016 17:02 WIB

Kalbar Segera Miliki Pembangkit Listrik Biomassa

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Dwi Murdaningsih
Kesepakatan pembangunan proyek pembangkit biomassa oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Bima Putra Jaya bersama Direktur Utama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari Suhendera, sebagai pengembang listrik swasta (IPP).
Foto: PLN
Kesepakatan pembangunan proyek pembangkit biomassa oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Bima Putra Jaya bersama Direktur Utama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari Suhendera, sebagai pengembang listrik swasta (IPP).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa segera dibangun di Menpawah, Kalimantan Barat tepatnya Desa Wajok, Kecamatan Siantan. Pembangkit berkapasitas 10 Mega Watt (MW) dan menelan investasi Rp 250 miliar ini ditargetkan akan mulai beroperasi pada Desember 2017.

Kesepakatan pembangunan proyek pembangkit ini diteken oleh General Manager PLN Wilayah Kalimantan Barat Bima Putra Jaya bersama Direktur Utama PT Rezeki Perkasa Sejahtera Lestari Suhendera, sebagai pengembang listrik swasta (IPP) di Kantor Pusat PLN. Direktur Bisnis PLN Regional Kalimantan Djoko R Abumanan menyebutkan pembangunan pembangkit ini diproyeksikan akan menelan waktu 14 bulan.

“Di Kalimantan itu sangat banyak potensi biomassa. Pembangkit listrik biomassa ini selain cepat pengerjaanya juga dapat dibangun dekat dengan transmisi listrik yang sudah ada milik PLN. Sehingga begitu produksi, listriknya langsung disalurkan,” jelas Djoko melalui siaran pers, Jumat (9/9).

Djoko menambahkan pembangkit biomassa ini akan memproduksi sekitar 70 juta kilowatt hour (kWh) dalam setahun dengan menggunakan 98.400 ton limbah cangkang sawit sebagai bahan bakar. Listrik yang dihasilkan disalurkan melalui jaringan 20 kilo Volt (kV) sepanjang 5,6 kilometer sirkuit (kms) dari titik interkoneksi Gardu Induk (GI) Siantan ke sistem Khatulistiwa.

Saat ini sistem listrik Khatulistiwa melayani pelanggan PLN di Pontiantak, Kubu Raya, Mempawah, Singkawang, Pembangkat, dan Sambas. Memiliki daya mampu rata-rata 305 MW dengan beban puncak rata-rata mencapai 300 MW.

Selain memperkuat pasokan listrik di Kalimantan Barat, lanjut Djoko, pembangkit biomassa ini akan menjadi ikon baru yang dapat dibanggakan masyarakat Kalimantan Barat, karena menjadi salah satu percontohan mesin pembangkit yang memanfaatkan limbah cangkang sawit sebagai sumber energi baru dan terbarukan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement