Jumat 09 Sep 2016 08:33 WIB

Kemenhub Siapkan Skenario Hadapi Libur Panjang

Antisipasi macet Idul Adha Menhub Budi Karya Sumadi tinjau Tol Brexit.
Foto: dok. Istimewa
Antisipasi macet Idul Adha Menhub Budi Karya Sumadi tinjau Tol Brexit.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan telah menyiapkan skenario dalam menghadapi libur akhir pekan panjang bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 2016. Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kemenhub Hemi Pamuhararjo dalam keterangan tertulis mengatakan, rapat koordinasi telah dilakukan dengan pemangku kepentingan terkait yang dipimpin Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi.

Untuk sektor perhubungan Darat, persiapan yang dilakukan meliputi Menyiapkan sarana dan prasana lalu lintas dan angkutan jalan, Melakukan pengecekan kesiapan armada dan awak kendaraan angkutan umum, membentuk Tim Posko Road Transport and Traffic Management Center (RTTMC) dan pemantauan lapangan, penempatan Variable Massage Sign (VMS) portable dan menyusun skenario Manajemen Rekayasa Lalu Lintas (MRLJ).

"Rekayasa lalu lintas, yaitu kendaraan dikeluarkan di exit Karawang Barat, Timur, dan Dawuan, keluar Cikampek (Cikopo, Simpang Jomin), keluar ke Pejagan dan kendaraan keluar di akhir Brexit," katanya.

Selain itu,lanjut dia, pelarangan kendaraan angkutan barang yang bersumbu lebih dari dua sumbu untuk beroperasi mulai tanggal 9 September 2016 pkl 00.00 WIB sampai 12 September 2016 pukul 24.00 WIB. Kebijakan tersebut tertuang dalam Surat Edaran nomor SE 15/AJ.201/DRJD/2016 tentang Pengaturan Lalu Lintas dan Larangan Pengoperasian Kendaraan Angkutan Barang pada Saat Libur Panjang Hari Raya Idul Adha Tahun 2016/1437H.

"Melakukan koordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Kementerian Badan Usaha Milik Negara terkait kesiapan infrastruktur jalan tol dan jalan nasional non tol di Pantai Utara dan Pantai Selatan Pulau Jawa serta ruas jalan di sekitar Pejagan-Brebes Timur," katanya.

Selanjutnya, melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait penyediaan fasilitas kesehatan yang terintegasi dengan Posko Kepolisian dan penanganan pada kondisi darurat serta evakuasi korban, melakukan koordinasi dengan Kepolisian Republik Indonesia terkait penerapan kebijakan manajemen operasional lalu lintas yang tepat sesuai kebutuhan.

"Berkoordinasi dengan PT Pertamina terkait optimalisasi pelayanan dan operasional penyaluran BBM guna memastikan jaminan ketersediaan BBM khususnya di sepanjang ruas jalan tol dan jalan nasional non tol, khususnya pada lintas Pantai Utara dan Pantai Selatan Jawa," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement