Kamis 08 Sep 2016 19:19 WIB

Kemendikbud: 80 Persen KIP Sudah Tersalurkan

Rep: Halimatus Sa'diyah / Red: Angga Indrawan
Mendikbud, Muhadjir Effendy (kanan) menanyai seorang siswa saat memantau penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SDN 1 Mangliawan 1, Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9).
Foto: Antara/Arii Bowo Sucipto
Mendikbud, Muhadjir Effendy (kanan) menanyai seorang siswa saat memantau penyaluran Kartu Indonesia Pintar (KIP) di SDN 1 Mangliawan 1, Malang, Jawa Timur, Jumat (2/9).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Hamid Muhammad, menyebut sebanyak 80 persen Kartu Indonesia Pintar (KIP) sudah didistribusikan ke siswa yang membutuhkan. Jumlahnya sekitar 14 juta kartu. 

Hanya saja, kata Hamid, belum semua siswa dapat menggunakan dana bantuan dari pemerintah itu. Baru sekitar 10 jutaan anak yang sudah mencairkan dana dari KIP. 

"Memang itu bertahap. Sekarang tinggal bagaimana sekolah berkoordinasi dengan bank bagaimana mengatur pencairan uang itu," kata Hamid, di sela-sela kunjungan kerja di Kota Bengkulu, Rabu (7/9). 

Untuk mencairkan dana KIP, setiap anak wajib mendapat surat pengantar dari sekolah. Karenanya, dibutuhkan koordinasi antar sekolah dan pihak bank agar dana yang telah dianggarkan pemerintah dapat segera sampai ke siswa yang membutuhkan. 

Menurut Hamid, saat ini tercatat masih ada 12 persen atau 2 juta KIP yang masih 'nyangkut' di hampir semua kantor kelurahan. Namun, ada sekitar delapan persen atau 1,4 juta kartu yang dikembalikan. Hamid menjelaskan, ada beragam alasan kartu dikembalikan, misalnya dobel nama, alamat tak dikenal, atau siswa yang tercatat di KIP ternyata sudah lulus SMA. 

"Ada juga siswa yang merasa berasal dari keluarga mampu dan tidak mau menerima kartu tersebut," ujarnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement