REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Puluhan mahasiswa dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Garut menggelar aksi di Bunderan Simpang Lima, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Selasa, mendesak pemerintah daerah untuk menolak pengelolaan wisata alam Gunung Papandayan oleh pihak swasta.
Koordinator Lapangan PMII Garut, Andriyana, Selasa, mengatakan Taman Wisata Alam Gunung Papandayan dikelola oleh PT Astri Indah Lestari (AIL) tanpa dilengkapi izin.
"Pembangunan yang saat ini dilakukan pengelola diduga belum memiliki IMB (izin mendirikan bangunan)," katanya.
Ia menambahkan hasil pertemuan dengan Dinas Lingkungan Hidup, Kebudayaan dan Pariwisata, kemudian BKSDA bahwa PT AIL belum memenuhi perizinan Amdal (analisa mengenai dampak lingkungan).
"Jika masalah Amdal dibiarkan, khawatir Papandayan akan tercemar sampah dari para pengunjung," katanya.
Selain itu, kata Andriyana, pengelola swasta tersebut telah melakukan perusakan hutan dengan menebang pohon di kawasan konservasi Gunung Papandayan. Penebangan itu, lanjut dia, dijadikan oleh PT AIL sebagai perluasan lahan parkir kendaraan pengunjung.
"Jadi pengelola sudah melakukan perusakan hutan," katanya.
Menurut dia, pengelolaan wisata oleh swasta itu belum memberikan perubahan yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar.
"Kami menolak dengan tegas, dan meminta pengelola untuk pergi," katanya.
Aksi tersebut juga digelar di Kantor Bupati Garut yang berlangsung tertib hingga akhirnya massa membubarkan diri.