REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Garut mengimbau masyarakat agar waspada dan mengantisipasi nyamuk pembawa virus zika. Sebab, penyebaran virus zika mirip dengan virus dengue penyebab Dengue Haemorrhagic Fever atau Demam Berdarah (DBD).
"Virus zika ini tidak menutup kemungkinan menjangkiti warga Garut. Sebab, pola penyebarannya mirip virus dengue yang dibawa nyamuk Aedes Aegypti yang hidup di genangan-genangan air," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Garut Tenni S Rivai kepada Republika.co.id, Selasa (6/9).
Tenni mengatakan, untuk mencegah berkembangbiaknya nyamuk pembawa virus zika, masyarakat harus rajin menguras, menutup dan mengubur benda-benda yang mungkin menjadi genangan air (Pola 3M). Menurutnya, dengan melakukan itu semua, masyarakat tidak hanya terhindar dari virus zika tapi juga terhindar dari DBD.
Selain itu, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan. Sebab, menjaga kebersihan serta melakukan pola 3M merupakan cara paling efektif untuk mencegah penyebaran virus zika maupun DBD.
"Secara klinis gejala orang yang terkena virus zika sama dengan gejala DBD. Mereka akan merasakan demam, pusing dan nyeri pada persendian," jelas Tenni.
Warga Garut yang biasa pergi keluar negeri juga diimbau untuk lebih hati-hati. Terutama yang bepergian ke negara yang masyarakatnya sedang terjangkit virus zika.
Dikatakan Tenni, sejauh ini Dinkes Garut belum menerima laporan adanya warga yang terjangkit virus zika. Kendati demikian, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspad. Pihak Dinkes pun akan melakukan pengawasan secara intensif.