Selasa 06 Sep 2016 16:16 WIB

ITDC Didorong Jalin Kerja Sama Swasta Bangun KEK Mandalika

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Hazliansyah
Pemandangan di kawasan Pantai Seger, Mandalika, Lombok.  (Republika/Wihdan Hidayat)
Foto: Republika/Wihdan Hidayat
Pemandangan di kawasan Pantai Seger, Mandalika, Lombok. (Republika/Wihdan Hidayat)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Nasional (Bappenas), Bambang Brodjonegoro mendorong PT Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC) menjalin kerja sama dengan pihak swasta dalam membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika.

"PT ITDC bisa mendapat permodalan dan pendanaan untuk pengembangan KEK Mandalika. Dia bisa bekerja sama dengan swasta dan tidak harus semua bergantung pada anggaran negara," ujarnya disela-sela kunjungan ke Provinsi NTB, Selasa (6/9).

Ia menuturkan, KEK Mandalika sudah masuk menjadi salah satu dari 10 wisata nasional. Sehingga, perhatian lebih baik akan diberikan dari pemerintah pusat dan daerah dengan fokus penyiapan Infrastuktur.

Sementara itu, pengembangan sarana wisata diharapkan PT ITDC bisa menggandeng peran dari swasta. Sehingga, ke depan pemerintah pusat tidak harus banyak terlibat dalam pembangunan KEK Mandalika.

"Kita pemerintah pusat mendorong supaya Mandalika menjadi salah satu destinasi utama di Indonesia," ungkapnya.

Terkait dengan janji Presiden Joko Widodo yang akan mengucurkan dana sebesar Rp 1,8 triliun untuk KEK Mandalika periode 2016. Dirinya lebih memilih untuk fokus agar pembangunan Mandalika selesai dan ITDC bisa mencari sumber dana sendiri.

Dirinya menilai tidak penting terkait pertanyaan masyarakat tentang janji Presiden Joko Widodo yang akan memberikan dana bagi pembangunan KEK Mandalika. Sebab, baginya, yang paling penting adalah membangun KEK Mandalika sebagai kawasan internasional yang dibangun tanpa Pemerintah terlibat banyak.

"BUMN bisa bekerjasama dengan swasta daripada bertanya berapa banyak yang akan diberikan pusat," ungkapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement