Senin 05 Sep 2016 13:47 WIB

Musim Panen, Harga Gabah Masih Stabil

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Fernan Rahadi
Gabah
Foto: Antara/Asep Fagthulrahman
Gabah

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Meski musim panen sadon saat ini sedang berlangsung di berbagai daerah, namun harga gabah di tingkat petani masih stabil. Bahkan sejak beberapa waktu lalu mengalami kenaikan meski tidak banyak.

"Panen kali ini memang tidak berpengaruh terhadap harga gabah. Saya sendiri tidak tahu kenapa. Padahal biasanya selalu anjlok kalau petani sedang panen," ujar Ketua KTNA kab Cilacap Rasko, Ahad (4/9).

Bahkan dia menyebutkan, sejak beberapa hari terakhir harga gabah justru mengalami kenaikan. Sebelum, panen harga gabah kering giling (GKG) berkisar Rp 4.300 per kilogram. Namun saat ini justru mengalami kenaikan menjadi Rp 4.500 hingga Rp 4. 600 per kilogram.

Meski demikian dia menyebutkan, di wilayah Cilacap kebanyakan petani menjual padi hasil panennya dalam keadaan basah. Saat petani sedang panen, maka hasil panennya langsung dijual ke pedagang yang sudah menunggu di sawah. "Mereka tidak mau repot menjemur gabahnya dulu, sehingga langsung dijual saat selesai panen," katanya.

Ketua Gapoktan Sri Basuki Kecamatan Adipala  Kabupaten Cilacap, Sarda, menyatakan harga Gabah Kering Panen (GKP) saat ini juga sudah lumayan bagi petani. "Pada panen musim rendeng kemarin, GKP hanya dihargai paling tinggi Rp 3400 per kilogram. Sekarang bisa Rp 3700 per kilogram untuk gabah jenis Logawa. Sedangkan IR 64 bisa laku sampai Rp 4.000 per kilogram," ujarnya.

Ketua Gapoktan Lohjinawi Desa Karangrena Kecamatan Maos, Rusman, menjelaskan dengan harga gabah seperti sekarang, petani masih bisa sedikit mendapat keuntungan dari hasil panen padi. "Tidak seperti saat panen musim rendeng kemarin. Saat itu banyak mengalami kerugian karena selain harga anjlok, hasil panennya juga jelek karena banyak diserang hama," tuturnya.

Kepala Bulog Subdivre Banyumas Setio Wastono menjelaskan, penyerapan gabah hasil panen petani hingga September 2016 ini sampai hampir mencapai target. "Dari target penyerapan 85 ribu ton sepanjang 2016, sampai Sabtu (3/9)  sudah mencapai 67.400 ton setara beras," katanya. Saat ini, penyerapan masih berlangsung dengan tingkat penyerapan 400-500 ton per hari. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement