REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya, Irjen Moechgiyarto menyebut kemungkinan penyanderaan dan perampokan yang terjadi di kawasan Pondok Indah bermotif dendam. Namun, pihak kepolisian masih akan mendalami spekulasi tersebut.
"Sementara dia (korban) enggak kenal, jadi bisa saja dendam," ujar Moechgiyarto kepada wartawan di lokasi, Sabtu (3/9).
Hal ini disampaikan Moechgiyarto lantaran ada dugaan, salah satu pelaku berinisial AJ merupakan karyawan ExxonMobil, perusahaan tempat kerja Asep sebelumnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Awi Setiyono belum dapat memastikan kemungkinan tersebut. Karena itu, kata dia, pihaknya masih akan mendalami informasi tersebut. "Nanti kita dalami AJ karyawan exxon. Tapi yang jelas korban (Asep) enggak kenal si AJ ini," ujar Awi usai melakukan olah TKP di lokasi kejadian.
Baca juga, Mengapa Penyandera Pondok Indah Menyerah?
Soal ada tidaknya kasus kekerasan, Awi mengatakan, pelaku sempat menggores korbannya. Namun beruntung korban juga berhasil melawan dengan memukul pelaku menggunakan tangga. "Ya sempat gores-gores dikit karena ada perlawanan dari pak Asep dipukul pahanya pakai tangga," ucap Awi.
Ketua RW 13 atau RW setempat, Indra Roesman, mengaku tak tahu apakah Asep punya masalah dengan seseorang atau tidak selama ini, sampai akhirnya jadi korban penyanderaan. "Itu ditelusuri apa memang punya masalah dengan orang, kita gak ngerti, kita belum tahu," kata dia.n c39/Muhyiddin